Kemenag: Lebih Sepuluh Pesantren Terindikasi Radikal

:


Oleh H. A. Azwar, Kamis, 5 Oktober 2017 | 14:24 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 491


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Agama (Kemenag) mengungkapkan ada lebih dari sepuluh pesantren di Indonesia terindikasi radikal.

Data tersebut dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). “Ada lebih sepuluh pesantren di Indonesia yang tersebar di beberapa daerah Jawa dan luar Jawa yang terindikasi radikal,” ungkap Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag, Kamaruddin Amin di Gedung Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Rabu (4/10).

Menurut Kamaruddin, hal itu menjadi tantangan Kemenag agar pesantren radikal berubah menjadi moderat. “Kalaupun ada satu dua pesantren yang terindikasi radikal atau ekstrem, inilah menjadi salah tantangan kita melakukan pendekatan persuasif dan melakukan komunikasi agar menjadi moderat lagi,” ujar Kamaruddin.

Namun, Kamaruddin mengaku belum bisa menjelaskan nama-nama pesantren yang terindikasi radikal tersebut. Hanya saja, disebut Kamaruddin, pemahaman radikal tersebut muncul disebabkan berdasarkan peristiwa yang terjadi di beberapa negara Timur Tengah.

Kan, transaksional idelogi impor, sebagai dampak krisis dari Timur Tengah, persitiswa di Syria, Libya dan Yaman. Teroris lahir dari Negara yang gagal. Jadi, tentunya akan luas didiskusikan, papar Kamaruddin.

Kamaruddin mengingatkan, pesantren di Indonesia harus berjuang untuk melawan ideologi-ideologi impor tersebut, sehingga Islam moderat di Indonesia tetap terjaga. “Pesantren, selama ini berjuang untuk melawan itu semua. Jadi, pesantren sebagai benteng moderasi Islam,” tegas Kamaruddin.

Ditambahkan Kamaruddin, meskipun radikalisme masih terbilang kecil di Indonesia, jika dibiarkan terus maka akan berbahaya bagi keragaman di Indonesia. “Jadi, kita terus melakukan komunikasi dan bantuan juga terhadap mereka, butuh proses. Ketika mempunyai pemahaman radikal itu butuh proses. Kita semua sesungguhnya punya berpotensi membantu melakukan moderasi itu,” pungkas Kamaruddin Amin.