Gempa Kepulauan Mentawai Tak Berpotensi Tsunami

:


Oleh H. A. Azwar, Jumat, 1 September 2017 | 08:33 WIB - Redaktur: Juli - 283


Jakarta, InfoPublik - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, pada Jumat, 1 September 2017 pukul 00:06:56 WIB, wilayah Pantai Barat Sumatera diguncang gempa bumi tektonik.

"Hasil analisis terkini BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan M=6,0 (Update) terjadi dengan koordinat episenter pada 1,33 LS dan 99,65 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 57 km arah timur laut Kota Muarasiberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada kedalaman 59 km," ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Jumat (1/9).

Menurutnya, dampak gempa bumi yang digambarkan oleh Peta Tingkat Guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan di daerah Padang, Pariaman, Painan dan Kepulauan Mentawain II SIG-BMKG (V MMI), Padang panjang, Bukit Tinggi II SIG-BMKG (IV MMI), Lima Puluh Kota, Tanah Datar, Solok, Mukomuko, Bengkulu Utara II SIG (II-III MMI), Kepahiang I SIG-BMKG (I-II MMI)."Guncangan gempa bumi ini belum menimbulkan kerusakan," ujar Sutopo.

Disampaikan ditinjau dari kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa bumi ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra.

"Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempa bumi yang sangat aktif di wilayah Sumatra. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu oleh penyesaran naik," jelasnya.

Hingga pukul 00:36 WIB, lanjut Sutopo, dari hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

"Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," pungkas Sutopo.