BPPT Akan Kembangkan Teknologi Kapal Selam

:


Oleh G. Suranto, Selasa, 29 Agustus 2017 | 17:55 WIB - Redaktur: Juli - 579


Jakarta, InfoPublik - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan mengembangkan teknologi kapal selam secara bertahap, yaitu kapal selam mini, menengah, dan ukuran besar.

“Kita akan kembangkan kapal selam mini dahulu, ditargetkan tahun 2025 pengembangan teknologi kapal selam ini sudah kita kuasai,” kata Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT Wahyu W. Pandoe pada acara penandatanganan MoU dan Seminar Bersama BPPT-SAAB yang dilaksanakan di BPPT Jakarta, Selasa (29/8).

Menurutnya, saat ini konsorsium untuk pengembangan teknologi kapal selam ini sedang dijajaki dan akan dibentuk dalam waktu dekat. Konsorsium tersebut antara lain melibatkan BPPT, TNI AL, PT PAL, ITS, ITB, dan lain-lain. Tujuannya untuk mengembangkan teknologi pertahanan bawah laut.

Untuk mengembangkan teknologi kapal selam ini, BPPT menjalin kerjasama dengan perusahaan pertahanan dan keamanan SAAB, Swedia. Perusahaan ini memiliki produk, layanan dan solusi terkemuka di dunia, mulai dari pertahanan militer sampai keamanan sipil.

Sementara itu, Kepala Bagian Program dan Anggaran Pusat Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan BPPT, Fadilah Hasim menambahkan, BPPT memiliki berbagai fasilitas laboratoria untuk mendukung alih teknologi tersebut, seperti Balai Teknologi Hidrodinamika, Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastik dan Aeroakustika (B2TA3), Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS), Balai Teknologi Mesin Perkakas, Produksi dan Otomasi (BT MEPPO), Balai Teknologi Termodinamika Motor Propulsi (BT2MP), Balai Besar Teknologi Konvsersi Energi (B2TKE), Balai Teknologi Polimer, dan Balai Teknologi Survei Kelautan.

Disebutkan, sebagaimana fasilitas laboratoria tersebut, BPPT juga memiliki SDM dengan kompetensi yang perlu ditingkatkan dalam mendukung penguasaan teknologi bawah air. “Salah satu upaya yang dilakukan BPPT dalam memperoleh state of the art technology submarine adalah dengan menjalin kerjasama dengan institusi di dalam maupun luar negeri,” paparnya.

Ia menambahkan, pengalaman BPPT terkait Litbangyasa di bidang teknologi rancang bangun teknologi bawah air yang sudah dilakukan, yaitu Remotely Operated Vehicle (ROV) “Tiram” pada tahun 2002 hingga 2003, dan Autonomous Underwater Vehicle (AUV) “Sotong” tahun 2004 hingga 2006 bermitra dengan ITB.

“Kegiatan penelitian tentang desain kapal selam telah dilaksanakan sejak 2007. Tujuan kegiatan litbangyasa tersebut lebih untuk meningkatkan kompetensi para perekayasa BPPT,” ungkapnya.

Kapal selam ini terdiri dari sistem-sistem yang kompleks dan terintegrasi dari berbagai macam bidang keilmuan dan teknologi, sehingga dibutuhkan tenaga ahli teknik dari berbagai lembaga terkait, sehingga keberadaan Konsorsium Pusat Desain dan Rekayasa Kapal Selam Nasional diperlukan untuk mengintegrasikan semua kegiatan litbangyasa dari rancang bangun dari sistem-sistem di kapal selam, sehingga hasil  kegiatan litbangyasa tersebut bisa dimanfaatkan oleh industri pertahanan.