Kasum TNI : Mahasiswa Harus Tingkatkan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara

:


Oleh Yudi Rahmat, Sabtu, 19 Agustus 2017 | 21:40 WIB - Redaktur: Juli - 322


Jakarta, InfoPublik - Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan mengatakan para mahasiswa harus memperkuat Wawasan Kebangsaan dan meningkatkan kesadaran Bela Negara serta  mengembangkan kemampuan diri di lingkungan masyarakat, dalam rangka menghadapi berbagai potensi permasalahan yang akan dihadapi, apabila nanti mahasiswa sudah terjun ke masyarakat.

Menurutnya, kegiatan wawasan Kebangsaan dan Bela Negara sangat penting diberikan kepada para mahasiswa dalam rangka menghadapi kompleksitas permasalahan mulai dari terorisme, radikalisme, separatisme, kemiskinan, konflik horizontal dan vertikal serta tidak kalah pentingnya yaitu narkoba.

“Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa harus mampu menghadapi itu semua dan membawa Indonesia yang lebih maju dimasa yang akan datang,” ucap Kasum TNI  mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat berikan pembekalan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara pada acara Masa Pengenalan Akademik (MPA), Mahasiswa UNJ bertempat di Stadion Olahraga Atletik Rawamangun, Jalan Pemuda Pulogadung, Jakarta Timur, Sabtu (19/8).

Selain itu, mahasiswa harus mampu melahirkan lebih dari satu sosok generasi yang tidak hanya cerdas dalam ilmu pengetahuan, namun memiliki mental kualitas ideologi serta jiwa kepemimpinan yang kuat serta visioner dan tentunya dikemas dalam kualitas wawasan kebangsaan yang tinggi dari setiap individu.

“Mahasiswa harus mempunyai semangat dan rasa membangun bangsa yang tinggi sebagai generasi penerus yang memiliki karakter bangsa di dalam menjalankan kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk memperkuat wawasan kebangsaan yang tinggi," ujar Didit.

Didit mengingatkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berideologi Pancasila bukan milik satu golongan, bukan milik satu agama, bukan milik satu suku, tetapi milik kita semuanya dari Sabang sampai Merauke.

“Bila tidak ada Islam bukan Indonesia, bila tidak ada Kristen bukan Indonesia, bila tidak ada Khatolik bukan Indonesia, bila tidak ada Hindu bukan Indonesia, bila tidak ada Buddha bukan Indonesia dan bila tidak ada Khonghucu bukan Indonesia. Itulah Indonesia kita yang indah,” ujar Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan.

Didit Herdiawan menegaskan kembali bahwa Pancasila adalah sebagai dasar negara sekaligus ideologi bangsa Indonesia, karena Pancasila dirumuskan dengan nilai-nilai Ketuhanan yang sudah disepakati oleh para pemuka agama pada awal kemerdekaan. “Inilah yang harus tetap kita jaga dan bina,” pungkasnya.