Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat, Simbol Penguatan NKRI

:


Oleh lsma, Kamis, 17 Agustus 2017 | 23:00 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 492


Jakarta, InfoPublik - Pakaian adat yang dikenakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) saat menyampaikan Pidato Kenegaraan tahun 2017 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/08) dinilai menjadi simbol penguatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal itu diungkapkan oleh Peneliti Bidang Sosiologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Mahyuddin dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Kamis (17/8) saat menyikapi penampilan menarik yang disajikan Presiden Jokowi dan Wapres JK saat penyampaian Pidato Kenegaraan.

“Penampilan presiden saat pidato kenegaraan kali ini sarat makna dan simbol yang ingin dikomunikasikan pimpinan negara ini, kepada seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Mahyuddin.

Pasalnya, kata Mahyuddin, tidak ada tindakan sosial yang dilakonkan setiap individu tanpa pesan-pesan makna simbolik yang ingin disampaikan dalam berinteraksi dengan orang lain. Tujuannya, agar masyarakat belajar dan mampu menerima berbagai bentuk kelebihan dan kekurangan sesama masyarakat Indonesia.

Selain itu, lanjutnya, presiden dan wakil presiden juga ingin menyampaikan ke khalayak umum (public) bahwa sejatinya sebagai bangsa yang majemuk secara sosial dan budaya, setiap warga masyarakat harus tetap menjunjung tinggi keharmonisan dalam perbedaan.

“Kita ketahui bahwa artikulasi etnisitas dan sentimen primordial (kedaerahan) tidak luput mendera negeri akhir-akhir ini. Sebagaimana kita menyaksikan fenomena sosial hari-hari terakhir, di mana muncul kecenderungan anggota masyarakat membela suatu sekte atau kepercayaan kelompoknya, memisahkan diri dari masyarakat terutama pada orang yang berbeda, dan mementingkan kelompoknya sendiri  yang mengancam nilai-nilai kebersamaan,” tuturnya.

Karenanya, tambah dia, melalui panggung ini Presiden seakan menyiratkan sekaligus mengajak setiap warga masyarakat untuk tetap saling bersinergi dalam dekapan sikap penuh penghargaan terhadap keberagaman budaya. Perbedaan agama, bahasa, budaya bahkan ras tidak kemudian menjadi batas pemisah di antara sesama masyarakat Indonesia.

“Tetapi sebaliknya perbedaan tersebut sejatinya kita jadikan sebagai aset bangsa untuk mencapai cita-cita pembangunan nasional. Keberagaman identitas kebudayaan adalah satu kesatuan identitas bangsa yang perlu kita rawat untuk bersinergi mencapai cita-cita bersama,” pungkasnya.