Kemenko PMK: Potensi Perempuan Indonesia Sangat Besar

:


Oleh Admin, Rabu, 16 Agustus 2017 | 18:59 WIB - Redaktur: Juli - 513


Jakarta, InfoPublik - Jumlah perempuan Indonesia saat ini sangatlah besar, yaitu sekitar 49.7 persen dari 254,9 juta jiwa penduduk Indonesia. Untuk itu, peran perempuan sangat penting dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa.

Hal ini disampaikan Deputi Bidang Koordinasi perlindungan perempuan dan anak Kemenko PMK, Sujatmiko saat membuka acara 2nd women's leadership and women empowerment conference 2017 di ruang rapat utama lt.7 Gedung Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (16/8) seperti yang disampaikan dalam keterangan di laman Kemenko PMK.

Dalam kesempatan ini, Sujatmiko pun menyampaikan bahwa potensi perempuan di Indonesia juga masih terbuka untuk ditingkatkan dan dikembangkan lagi. Hal ini dibuktikan dengan besarnya jumlah pengusaha wanita di Indonesia yang mencapai 25 persen dan tumbuh sebanyak 8 persen setiap tahunnya.

Hanya saja menurutnya, masih banyak perempuan yang terdiskriminasi dalam berbagai bidang, tidak terpenuhi hak-haknya, bahkan seringkali menjadi korban kekerasan di ranah publik maupun domestik. Saat ini pemerintah sedang dalam upaya untuk memulangkan sebanyak 12 ribu WNI bermasalah dari Arab Saudi yang dari seluruh jumlah itu didominasi oleh perempuan.

"Pemerintah saat ini sedang berupaya memulangkan 12 ribu WNI bermasalah dari Arab Saudi. Jumlah tersebut di dominasi oleh kaum perempuan, bahkan dari jumlah itu, kurang lebih ada sebanyak 1600 orang anak di bawah umur 10 tahun yang terlahir tanpa ayah," papar Sujatmiko.

Tambahnya lagi, dana besar yang digunakan pemerintah untuk memulangkan sebanyak 12000 orang WNI bermasalah ini seharusnya dapat digunakan untuk memaksimalkan program-program pengembangan perempuan sehingga perempuan Indonesia dapat lebih terampil dan memiliki skill yang lebih baik. 

Sujatmiko juga menyampaikan bahwa Kemenko PMK sejauh ini sedang berupaya menyinergikan program-program terkait pengembangan perempuan yang dimiliki oleh pemerintah, BUMN, swasta/pengusaha, dan masyarakat sipil agar tidak terjadi tumpang tindih antar setiap program.

"Semoga ke depan Perempuan Indonesia dapat meningkatkan potensi dan kapasitas dirinya dalam berperan serta secara aktif di bidang pembangunan. Perempuan Indonesia adalah perempuan Hebat,"' tutup Sujatmiko. 

Sejalan dengan Sujatmiko, anggota Komisi VIII DPR, Diah Nurwitasari,  menambahkan bahwa peran perempuan sangat penting dalam membangun bangsa. Keterkaitan hubungan antara pembangunan keluarga dengan keberhasilan pembangunan bangsa sangatlah erat.

"Program pengembangan perempuan harus diarahkan agar dapat membangun dan meningkatkan peran asasi (peran perempuan sebagai ibu untuk anak-anaknya dan seorang istri untuk suaminya-red) dan perluasan yang dimiliki oleh perempuan," jelas Diah.