Kemnaker Integrasikan Sistem Informasi Ketenagakerjaan Pusat dan Daerah

:


Oleh H. A. Azwar, Selasa, 15 Agustus 2017 | 23:20 WIB - Redaktur: Juli - 293


Jakarta, InfoPublik - Dalam rangka menyatukan persepsi penyebarluasan informasi ketenagakerjaan secara nasional, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menggelar Workshop Jejaring Informasi Ketenagakerjaan bertajuk "Integrasi Informasi Ketenagakerjaan Pusat dan Daerah Melalui Media Sosial".

Ketersediaan informasi ketenagakerjaan secara terintegrasi akan berkontribusi positif terhadap proses perencanaan dan pembangunan ketenagakerjaan baik di pusat maupun di daerah. "Pertemuan ini untuk meningkatkan koordinasi dan konsolidasi informasi ketenagakerjaan di tingkat pusat dan daerah," kata Sekretaris Jenderal Kemnaker Hery Sudarmanto saat membuka workshop di Jakarta, Selasa (15/8).

Agenda ini diikuti oleh hampir seluruh Dinas Tenaga Kerja di seluruh Provinsi di Indonesia dan perwakilan dari Balai Latihan Kerja Unit Pelaksana Teknis Pusat. Menurutnya, untuk memberikan informasi yang terintegrasi dan meningkatkan pelayanan di bidang ketenagakerjaan, diperlukan sistem informasi yang mudah, cepat, dan akurat.

"Integrasi data ketenagakerjaan ini juga harus didukung dengan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi yang mutakhir sehingga semakin mempercepat penyampaian informasi dan memperluas jangkauan," ujarnya.

Oleh karena itu, Hery juga mendukung pemanfaatan integrasi informasi ketenagakerjaan pusat dan daerah melalui penggunaan media sosial. Apalagi pengguna internet di indonesia mencapai 132 juta orang dan pengguna media sosial di Indonesia mencapai 106 juta orang.

"Penggunaan media sosial dalam menyebarluaskan informasi merupakan langkah terobosan yang tepat untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat," papar Hery.

Hery mengatakan Presiden Jokowi telah menginstruksikan untuk mendigitalisasi pelayanan publik, pengadaan barang & jasa serta pelayanan investasi. Pemerintah harus memanfaatkan teknologi informasi untuk mempermudah dalam memberikan pelayanan publik.

Hery memberikan contoh bahwa selama ini masyarakat masih bingung jika ingin bekerja di luar negeri. "Mereka tidak tahu harus ke mana mencari informasi pasar kerja di luar negeri," katanya.

Hal tersebut, lanjut Hery, terkadang membuat banyak TKI tertipu calo. "Melalui integrasi pusat dan daerah kita bisa saling berbagi informasi, bahkan melalui media sosial yang mudah diakses," imbuhnya.

Untuk itu, Kemnaker juga terus perkuat integrasi informasi ketenagakerjaan melalui media sosial agar mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi dan ikut berperan menyebarluaskan.

Melalui forum integrasi informasi ketenagakerjaan, Hery berharap pengelolaan dan penyebarluasan informasi pembangunan ketenagakerjaan anatar pusat dan daerah terorganisir dengan baik. Sehingga bisa menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.

"Jadi kita bisa mendapatkan gambaran data pembangunan ketenagakerjaan secara nasional dan masyarakat juga bisa mengikuti dan mendukung proses pembangunan ketenagakerjaan," pungkas Hery.