Kemenkes Luruskan Informasi Negatif Soal Vaksin MR

:


Oleh Juli, Selasa, 15 Agustus 2017 | 19:17 WIB - Redaktur: Juli - 89


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Kesehatan RI menegaskan vaksin Measles Rubella (MR) aman bagi kesehatan. Hal tersebut berdasarkan pengkajian yang dilakukan oleh Komnas Pengkajian dan Pencegahan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas PP KIPI).

“Terkait penolakan imunisasi, Kemenkes melakukan pendekatan-pendekatan dengan mengefektifkan Komunikasi kepada mereka. Salah satunya bekerja sama dengan Komnas KIPI,” kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI Mohamad Subuh, di Jakarta, Selasa (15/8), meluruskan munculnya informasi negatif tentang vaksin MR yang disebutkan dapat mengakibatkan kelumpuhan

dr Subuh menambahkan, jika terjadi dugaan KIPI, jangan dikatakan langsung disebabkan oleh vaksin MR. Harusnya ada konfirmasi dan klarifikasi terlebih dahulu. “Kalau ada kejadian pasca imunisasi di kabupaten maka dinas kabupaten harus melaporkannya kurang dari 24 jam,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komnas PP KIPI dr. Hindra Irawan Satari mengatakan KIPI adalah setiap kejadian medik yang terjadi setelah pemberian vaksin bisa merupakan gejala, tanda, dan bisa juga pemeriksaan laboratorium.

“Tugas kami melakukan causality assessment. Kami mengkaji dari data-data yang ada sehingga bisa akhirnya mengklasifikasikan apakah kejadian pasca imunisasi ini ada hubungannya dengan vaksin yang diberikan atau tidak,” kata Hindra.

Ada dua faktor utama yang dinilai, tambah Hindra pertama Konsep, yaitu mulainya vaksin diberikan sampai terjadinya kejadian pasca imunisasi. Kedua, apakah ada penyakit lain yang mendasarinya, atau kejadian pasca imunisasi itu terjadi karena memang anaknya sudah sakit.

Vaksin yang diberikan pada anak adalah virus yang dilemahkan. Sehingga akan ada reaksi pada tubuh terhadap bibit penyakit yang dilemahkan oleh virus tersebut.

“Karena virusnya hidup tidak langsung memberikan gejala, perlu waktu sampai terjadinya gejala,” ujar dr. Hindra.

Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di tempat bekas suntikan setelah imunisasi adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari. Kejadian pasca munisasi yang serius sangat jarang terjadi.

Kemenkes menyebutkan, animo masyarakat untuk imunisasi cukup besar, hingga Senin (14/8) pukul 18.00, cakupan imunisasi mencapai 38,5 persen dari target 35 persen untuk Agustus 2017.

Namun menurut Kemenkes yang harus terus dimonitoring adalah kemungkinan terjadinya hal-hal yang sifatnya penolakan terhadap imunisasi.