BPPT Berikan Penghargaan BJHTA 2017 Kepada Ibnu Susilo

:


Oleh G. Suranto, Selasa, 15 Agustus 2017 | 19:07 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 565


Jakarta, InfoPublik – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memberikan penghargaan Bachruddin Jusuf Habibie Technology Award (BJHTA) 2017 kepada Ibnu Susilo dengan karya inovasinya yaitu berupa FIN Komodo.

Kepala BPPT Unggul Priyanto mengatakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BPPT, merasa perlu untuk memberikan penghargaan tertinggi secara berkelanjutan kepada seluruh pelaku teknologi yang telah berprestasi melalui upaya inovasi dalam Karya Nyata Tenologi.

Disebutkan, BPPT dalam perannya sebagai institusi pembina Jabatan Fungsional Perekaya Teknologi, dan yang bertanggung jawab terhadap pertumbuhan dan pengembangan teknologi nasional perlu memastikan adanya penghargaan kepada para pelaku teknologi.

Penghargaan Bacharuddin Jusuf Habibie Technologi Award (BJHTA) adalah salah satu upaya BPPT untuk memberikan dorongan timbulnya hasrat inovasi dan penciptaan teknologi kepada para pelaku teknologi berprestasi.

“Jadi Penghargaan BJHTA ini adalah pemberian penghargaan tertinggi kepada insan pelaku teknologi yang berjasa pada bangsa dan negara Indonesia dalam berinovasi dan berkreasi menghasilkan karya nyata di bidang teknologi,” kata Unggul saat penyerahan Penghargaan BJHTA di Kediaman mantan Presiden RI ke-3, BJ Habibie di Jl. Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan, Selasa (15/8).

Menurutnya, pemberian Penghargaan BJHTA 2017 kepada Ibnu Susilo, dilakukan setelah melalui seleksi yang ketat. Dipilih melalui penilaian yang didasarkan pada azas-azas inovasi yang terdiri dari azas penemuan, kreatif, efisien, efektif, nilai tambah, dan azas manfaat, serta 10 poin kriteria penilaian. “Maka gelaran ke-10 Anugerah BJHTA ini diberikan kepada Ibnu Susilo dengan karya teknologi dan inovasinya yaitu berupa FIN Komodo,” paparnya.

FIN Komodo adalah kendaraan Offroad Utility Vehice yang digunakan sebagai alat transportasi pada daerah non infrastruktur. Kendaraan ini sangat lincah, nyaman, aman dan ekonomis, efisien dan mudah perawatannya. FIN Komodo memiliki design single platform, serta dapat dimodifikasi untuk berbagai misi operasi, khususnya pada daerah tertinggal, pedesaan, perkebunan, kehutanan, pertambangan, TNI/Polri, misi kesehatan, tujuan rekreasi, dan fungsi lainnya.

Untuk medan hutan, biasanya jarak tempuh sepanjang 100 km dapat dilalui dalam 6 hingga 7 jam dengan konsumsi bahan bakar kurang lebih hanya 5 liter, sedangkan kapasitas tangki 20 liter, sehingga dapat berada di dalam hutan selama 7x4 jam atau 4 hari untuk operasi perjalanan siang hari.

Untuk kondisi jalan dengan kemiringan 45 derajat dan berlumpur dapat dilalui dengan mudah dan aman, serta tanjakan turunan yang ekstrem tidak ada masalah. Untuk kondisi semak-semak (yang belum ada jalan), maka FIN Komodo dapat berfungsi sebagai kendaraan perintis untuk membuka jalan, sehingga akan sangat efisien dan menghemat waktu dalam bekerja.