POLRI Bersama Instansi Terkait Siap Amankan Arus Mudik

:


Oleh Yudi Rahmat, Sabtu, 3 Juni 2017 | 15:20 WIB - Redaktur: Juli - 477


Jakarta, infopublik - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) siap menyelenggarakan Operasi Kepolisian Terpusat dengan Sandi operasi "Ramadniya 2017".

Menurut Asisten Kapolri Bidang Operasi (Asops) Irjen Pol Unggung Cahyono Kesiapan operasi ini selain didukung Polda hingga polsek seluruh Indonesia juga didukung TNI, Kemenhub, Kemenkes, Kemendagri, kemendag, Kemen PUPR, Jasa Raharja, Jasa Marga, dan Mitra Kamtibmas lainnya.

Ia menjelaskan, Operasi pengamanan kegiatan Idul Fitri 1438 H tersebut dilaksanakan selama 16 hari mulai 21 Juni - 6 Juli 2017 dengan mengedepankan Turbinjali, Kamseltibcarlantas, Lidik Sidik, dan Satgas Banops. Sehingga diharapkan masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan rasa aman dan nyaman.

Unggung  mengingatkan jajaran Polda Jawa Tengah agar pengamanan arus mudik lebaran 2017 bisa lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Sebab, ada penambahan sejumlah personel dari Stukpa dan Brimob Mabes Polri, Polda Jawa Barat (Jabar) dan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Selama ini, jalur mudik di Pantura (Pantai Utara) menjadi prioritas utama kepolisian untuk mengamankan dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat.

"Kita akan koordinasikan dengan Polda-Polda terdekat untuk membantu mem-backup wilayah Pantura yang memang sudah menjadi rutinitas tahunan mudik lebaran di kawasan ini lebih padat dari wilayah lain,"ucap Unggung saat Diskusi Media (Dismed) Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema “Persiapan Mudik yang Aman dan Nyaman” di Galeri Nasional, Jakarta, Jumat (2/6).

Sementara, dibukanya jalur Tol Pejagan-Pemalang yang belum rampung 100 persen pada pengamanan jalur Palimanan-Brebes tahun 2015 silam. Unggung menegaskan pengamanan kali ini di jalur Brebes-Pemalang diharapkan lebih baik lagi. Sebab, semua armada kepolisian akan diperbantukan pada pengamanan di lokasi ini.

"Ya, seperti waktu Brexit (Brebes Exit) belum rampung, kita akan siapkan water canon untuk membantu menyiram jalan agar tidak berdebu, dan armada lainnya akan disiapkan," ujarnya.

Hasil gelar rapat jajaran Polri pada Selasa (30/5/2017), ada 17 potensi ancaman yang akan terjadi sebelum dan pasca Hari Raya Idul Fitri 2017, sebagaimana evaluasi Operasi Ramadniya 2016. Pada mudik Lebaran tahun ini diperkirakan ada peningkatan pergerakan jumlah kendaraan dan orang yang melakukan mudik.

Menurut Irjen Pol Unggung Cahyono, 17 potensi ancaman Idul Fitri 2017 adalah Terorisme; Pencurian atau perampokan dengan kekerasan meliputi pencurian toko emas, nasabah bank, dan pencurian kendaraan bermotor; Sweeping Ormas; Petasan atau Mercon; Kecelakaan lalu lintas, baik moda transportasi darat, laut, udara dan kereta api; Kemacetan; Ancaman Gangguan Kemacetan; Pembagian Zakat dan Sembako; dan Pawai Malam Takbiran.

“Selanjutnya, Intoleransi Beragama, Pencurian dengan Pemberatan (curat) Rumah Kosong, Kemacetan di Jalur Menuju Tempat Wisata, Kemacetan dan Kejahatan di Tempat Wisata pada Hari-H Lebaran, Kecelakaan Lalu Lintas Transportasi Laut, Kecelakaan Kereta Api di Jalur Utara dan Selatan Jawa, Antisipasi Arus Balik di Jalur Selatan Jawa Tol Cipali, Tol Cipularang, dan Tol Cikampek, dan Kemacetan di Pejagan,” papar Unggung.

Seiring telah dioperasionalkannya Tol Pejagan-Pemalang dan Semarang - Batang, Polri memprediksi kemacetan arus mudik Lebaran 2017 akan bergeser dari pintu keluar Tol atau Brebes Exit ke wilayah Pintu Tol Gringsing, Batang, Jawa Tengah.

Menurut Unggung, Jalur tol Batang-Gringsing memiliki panjang 40 Km. Jalur tol ini berlapis beton dasar atau LC dengan ketebalan 10 cm dan lebar 7 meter. Rencananya jalan tol dengan dua lajur akan digunakan pada arus mudik H-10 Hari Lebaran. Jalur tol ini akan dibuka jika jalur Pantura Batang mengalami kepadatan.

Polri menempatkan sejumlah petugas lalu lintas di dalam dan luar jalan tol yang akan dilewati para pemudik. Khusus di KM 66 dan KM 71 Tol Cikopo, para petugas dipimpin oleh perwira berpangkat Kombes yang akan bertindak sebagai "Wasit".

“Mereka memiliki kewenangan untuk mengalihkan atau menutup arus kendaraan ke jalan alternatif jika terjadi kemacetan agar rata di jalur tol, jalur arteri Pantura, jalur tengah dan jalur selatan,” ujar Unggung