Wayang Kautaman Gelar Pentas Abimanyu Mandira Sungsang

:


Oleh Yudi Rahmat, Kamis, 6 April 2017 | 17:32 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Jakarta, Infopublik - Wayang Kautaman akan menggelar pentas Abimanyu Mandira Sungsang  yang berlangsung  pada 7 - 8 April 2017 di gedung Kesenian Jakarta.

Produser Wayang Kautaman Irawati Surono mengatakan, pertunjukan ini disutradarai dalang muda lulusan ISI Surakarta, Ki Nanang Hape dan dibintangi Ali Marsudi, Wasi Bantolo, Agus Prasetyo sebagai Arjuna, Abimayu dan Kresna.

Selain itu, dibintang oleh Teguh Kenthus Ampiranto sebagai Baladewa dan menghadirkan pelawak kondang asal Jawa Timur, Cak Kirun. Disamping kelima seniman tersebut, pementasan ini juga didukung banyak seniman lain seperti Blacius Sobono sebagai penata musik, Achmad Dipoyono dan Wahyu Sapto sebagai penata tari, serta sugeng Yeah sebagai Penata Artistik.

"Pemeran utama Ali Marsudi juga bertindak sebagai penata busana untuk pertunjukan ini," kata Irawati Surono dalam Konferensi Pers di Gedung Kesenian Jakarta, Kamis (6/4).

Irawati menjelaskan Wayang Kautaman adalah sebuah komunitas yang berupaya mendudukkan wayang orang sebagai proses. Setiap produksi dilakukan melalui tahapan-tahapan yang terencana dan terukur baik dari sisi kreatif maupun produksi.

Menurutnya, setiap karya yang digelar oleh wayang kautaman pada akhirnya merupakan capaian dari proses panjang penggarapan unsur-unsur pertunjukan, baik yang berhubungan dengan sumber daya manusia maupun unsur-unsur estetika pendukung.

"Kreasi dan inovasi dilakukan dalam rangka meruang pada kondisi hari ini, namun tetap dalam kesadaran berpijak pada khasanah tradisi," katanya.

Sementara Sutradara Ki Nanang Hape menjelaskan, bahwa  Abimanyu Mandira Sungsang adalah sebuah tafsir atas hubungan Abimanyu dengan Arjuna sebagai anak dan ayah yang terpisah selama belasan tahun, Pandawa harus menjalani hukuman 13 tahun setelah kalah dalam permainan dadu dengan kurawa. Abimanyu harus tumbuh sebagai seorang remaja tanpa bimbingan ayahnya.

Di hari pertama pertemuan, lanjut Ki Nanang, mereka setelah sekian lama, Abimanyu yang merindukan cinta merasa kecewa karena Arjuna justru datang dengan rencana-rencana. Abimanyu dihadapkan pada pilihan, berdiam di bawah bayang-bayang kebesaran nama ayahnya atau menakar diri menjajaki jalan hidupnya sendiri.