Depresi Bisa Berakibat Buruk Jika Tak Segera Ditangani

:


Oleh Putri, Kamis, 6 April 2017 | 15:32 WIB - Redaktur: Juli - 670


Jakarta, InfoPublik - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan M. Subuh mengatakan bahwa depresi seringkali dianggap sebagai perubahan suasana hati, dan bisa terjadi pada siapa saja.

"Depresi kerap tampak dalam bentuk gangguan tidur, perubahan nafsu makan, perasaan bersalah atau tidak berguna, lelah berkepanjangan, bahkan ada pemikiran untuk menyakiti diri sendiri," kata M. Subuh dalam temu media di Maharmardjono Kemenkes, Jakarta, Kamis (6/4).

Ia melanjutkan bahwa segala macam situasi bisa menyebabkan depresi, bisa terjadi pada siapa saja dan berapa pun usianya. Hal ini perlu disosialisasikan agar masyarakat lebih menyadari gejala depresi yang dialami.

Dalam kesempatan yang sama, Perwakilan WHO untuk Indonesia Dr. Jihane Tawilah menyatakan bahwa masalah depresi pada kenyataannya merupakan masalah sangat besar yang terjadi di tingkat global termasuk di Indonesia.

Diperkirakan sebanyak empat persen dari total populasi mengalami gejala depresi. Kondisi ini berkorelasi memperparah beberapa penyakit tidak menular seperti diabetes, jantung, bahkan stroke.

"Maka dari itulah depresi harus diketahui, dan perlu disadari juga agar dapat dikelola dan ditanggulangi dengan baik. Sebuah fakta bahwa depresi yang berlarut-larut dan tidak ditangani akan mengakibatkan pada tindakan bunuh diri ," kata Jihane.

Jihane juga menyebutkan, hampir 800.000 kematian akibat bunuh diri terjadi setiap tahun di dunia atau dengan kata lain setiap 40 detik, seseorang meninggal karena bunuh diri.

Depresi adalah sebuah keadaan yang memiliki gejala berupa rasa sedih yang berkepanjangan serta hilangnya minat untuk melakukan kegiatan yang biasa disukai. Diikuti penurunan kemampuan menjalankan kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari.