Cara Mengatasi Diare Pada Balita

:


Oleh Putri, Senin, 3 April 2017 | 19:46 WIB - Redaktur: Juli - 834


Jakarta, InfoPublik - Secara umum, penyebaran diare biasa terjadi melalui infeksi kuman- kuman penyakit seperti bakteri, virus, dan parasit, dan biasanya menyebar melalui makanan/minuman yang tercemar atau kontak langsung dengan tinja penderita.

Kementerian Kesehatan dalam keterangannya di Jakarta, Senin (3/4) menyebutkan pada bayi/balita penyebaran diare bisa juga terjadi karena menurunnya daya tahan tubuh yang disebabkan kurangnya asupan ASI kepada bayi sampai 2 tahun atau lebih.

Di dalam ASI terdapat antibodi yang dapat melindungi bayi dari kuman penyakit. Kurang gizi/malnutrisi terutama anak yang gizi buruk akan mudah terkena diare, yang paling penting soal penyebaran diare adalah tergantung pada perilaku dan faktor lingkungan.

Penyakit diare adalah penyakit yang berbasis lingkungan yang faktor utamanya dari kontaminasi air atau tinja yang berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat.

Untuk mengatasi penyakit diare, berikut tindakan pencegahan dehidrasi yang bisa dilakukan di tingkat rumah tangga jika balita mengalami diare: 

1. Memberikan ASI lebih sering dan lebih lama dari biasanya.

2. Pemberian oralit untuk mencegah dehidrasi sampai diare berhenti.

3. Memberikan obat Zinc yang tersedia di apotek Puskesmas, dan rumah sakit. Diberikan sekali sehari selama 10 hari berturut-turut meskipun diare sudah berhenti. Zinc dapat mengurangi parahnya diare, mengurangi dursi dan mencegah berulangnya diare 2 sampai 3 bulan ke depan.

4. Memberikan cairan rumah tangga, seperti sayur, kuah sup, dan air mineral.

5. Segera membawa Balita diare ke sarana kesehatan.

Pemberian makanan sesuai umur :

1. Bayi berusia 0-6 bulan : hanya diberikan ASI sesuai keinginan anak, paling sedikit 8 kali sehari (pagi, siang, maupun malam hari). Jangan berikan makanan atau minuman lain selain ASI.

2. Bayi berusia 6-24 bulan: Teruskan pemberian ASI, mulai memberikan Makanan Pendamping ASI (MP ASI) yang teksturnya lembut seperti bubur, susu, dan pisang.

3. Balita umur 9 sampai 12 bulan: Teruskan pemberian ASI, berikan MP ASI lebih padat dan kasar seperti nasi tim, bubur nasi, tambahkan telur, ayam, ikan, tempe, wortel dan kacang hijau.

4. Balita umur 12 sampai 24 bulan: teruskan pemberian ASI, berikan makanan keluarga secara bertahap sesuai dengan kemampuan anak.

Balita umur 2 tahun lebih: berikan makanan keluarga 3x sehari, sebanyak 1/3-1/2 porsi makan orang dewasa. Berikan pula makanan selingan kaya gizi 2x sehari di antara waktu makan.

Anjuran Makan untuk Diare Persisten:

1. Jika anak masih mendapat ASI: berikan lebih sering dan lebih lama, pagi, siang, dan malam.

2. Jika anak mendapat susu selain ASI: kurangi pemberian susu tersebut dan tingkatkan pemberian ASI. Gantikan setengah bagian susu dengan bubur nasi ditambah tempe, jangan beri susu kental manis. Untuk makanan lain, ikuti anjuran pemberian makan sesuai dengan kelompok umur.