Menkes: Cegah TB Sejak Dini Puskesmas Harus Aktif Layani Warga

:


Oleh G. Suranto, Sabtu, 1 April 2017 | 13:49 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Jakarta, InfoPublik – Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek mengatakan untuk mencegah penyakit Tuberkulosis (TB) sejak dini, puskesmas atau fasilitas kesehatan (faskes) primer harus aktif melayani warga.

"Puskemas atau fasilitas kesehatan ini adalah tempat menjaga dan menganalisa pasien, dalam arti deteksi dini untuk mengobati sehingga masyarakat kita jadi sehat," kata Nila pada acara Puncak Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia 2017 di Balai Agung DKI Jakarta, Sabtu (1/4).

Disebutkan, kalau Puskesmas tidak aktif sama saja dengan rumah sakit. Maka Puskesmas harus aktif melayani warga. Kalau di luar negeri disebut dokter keluarga. "Saya kira itu betul, kita harus menjaga keluarga, kita harus aktif mengedukasi mereka, menskrining mereka untuk menemukan secara dini. kita masih punya kesempatan untuk bisa menyembuhkan dalam stadium yang dini,” paparnya.

Menkes juga berpesan, kepada masyarakat yang sudah terlanjur terkena TB, untuk menggunakan masker agar tidak menularkan kepada orang lain.

Disebutkan penderita TB di Indonesia nomor dua terbanyak di dunia setelah India. Hal ini menurut Menkes bukan suatu pekerjaan yang mudah, tapi harus diatasi. Untuk itu, Kemenkes mempunyai peta jalan yaitu Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

"Germas sudah ada Inpresnya yaitu Inpres No. 1 Tahun 2017 maka kita minta kerja sama antarkementerian, dalam hal ini tidak hanya kerja sama linear tetapi juga holistik," ungkapnya.

Di kesempatan yang sama Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menambahkan, faskes di Jakarta telah melaksanakan gerakan pelayanan kesehatan ketok pintu, dan sudah mencapai 85.101 ketok pintu.

Disebutkan, dari jumlah penduduk DKI yang sekitar 10,2 juta, di tahun 2016 diperkirakan ada 109.977 orang yang diduga terkena TB. Sementara dari data yang ditemukan jumlahnya mencapai 77.178 orang, sedangkan kasus diagnosa TB sebanyak 25.649 kasus.

"Saya menelusuri Kali Ciliwung ada laporan dari Lurah dan Camat, penghuni di bantaran Kali Ciliwung, ditemukan gejala TB per hari 10 orang. Kalau itu benar berarti saat ini Jakarta belum bebas TB," ungkapnya.

Sumarsono melanjutkan, bahwa pihaknya berkomitmen untuk bekerja keras, prioritasnya adalah penataan lingkungan, dan banjir, melalui normalisasi sungai, yang saat ini baru mencapai 40 persen dan akan terus dilakukan.