:
Jakarta, InfoPublik - Malaria masih menjadi masalah kesehatan global, regional, dan nasional terkait hal ini negara di dunia sepakat untuk menyelesaikan permasalahan malaria mulai dari pencegahan hingga pengobatan.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan R. Venya Sitohang mengatakan, pencegahan malaria sudah dilakukan sejak zaman Presiden Soekarno dengan menyemprot dinding rumah.
"Saat ini Obat generik malaria sudah tersedia di semua provinsi dan kabupaten dan terdapat di semua layanan kesehatan," katanya dalam temu media di Kemenkes Jakarta, Jumat (31/3).
Ia menjelaskan, obat malaria ini dibeli menggunakan anggaran pemerintah sehingga gratis untuk masyarakat. Pengobatan tersebut menggunakan Artemisinin Based Combination Therapy (ACT) yang berfungsi memutus rangkaian penularan.
Sedangkan untuk diagnosis malaria harus dilakukan dengan konfirmasi laboratorium mikroskop atau tes diagnosis cepat (Rapid Diagnostic Test). Jika hasilnya positif ada parasit di dalam tubuh maka harus cepat mendapatkan obat.
"Minum obat ini pun harus tuntas. Kalau tidak tuntas, masih ada risiko untuk menularkan malaria ke orang lain," katanya.
Venya juga menyampaikan, nyamuk malaria biasanya menggigit pada malam hari. Jadi jika memiliki aktivitas di malam hari harus melindungi diri seperti memakai lotion pada kulit, memakai baju dan celana panjang.
Venya melanjutkan, 2017 adalah tahun digantinya kelambu sejak 2014. Sekitar tiga juta kelambu akan diganti karena kelambu memiliki masa dan mengandung insektisida dan harus diganti tiga tahun sekali.