KemenPUPR Lakukan Tiga Pendekatan Untuk Akses Air Minum Aman

:


Oleh Putri, Jumat, 17 Maret 2017 | 17:29 WIB - Redaktur: Juli - 732


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan tiga pendekatan untuk mendukung sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) juga penyediaan akses air minum yang aman.

Pemerintah Daerah berdasarkan Undang-Undang merupakan entitas paling depan untuk menjamin akses air minum dan sanitasi layak, namun jika dilihat realitasnya saat ini masih dibutuhkan semua pihak termasuk peran pemerintah pusat.

Agus Ahyar dari Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan untuk mendukung Sanitasi Total Berbasis Mayarakat (STBM), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalu Ditjen Cipta Karya memiliki rencana strategis melalui tiga sektor yaitu, air minum, penyehatan lingkungan, dan pengembangan permukiman.

"Untuk 100 persen akses air minum aman, kami melakukan aksi tiga pendekatan antara lain membangun sistem khusus di daerah-daerah yang belum mendapatkan pelayanan akses air minum. Ada 70 persen akses aman di Indonesia, sedangkan 30 persennya belum baik di kota maupun di desa," katanya di Jakarta, Jumat (17/3). 

Kedua adalah menjalankan proses pembinaan kepada pemerintah daerah dalam rangka 100 persen akses. Ini ditujukan bagi pemerintah daerah yang memiliki PDAM-PDAM dan mendorong untuk mewujudkan 100 persen akses di masing-masing wilayahnya. "Ini adalah bentuk fasilitas pemerintah pusat yang diberikan kepada pemerintah daerah," kata Agus.

Pendekatan yang ketiga adalah yang sangat kental kolaborasinya yaitu pembangunan air minum berbasis masyarakat. Sejak 2008 STBM dicanangkan, pihaknya juga berkolarasi program dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, serta Kementerian Desa dan Transmigrasi untuk mewujudkan program Pembangunan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

Menurutnya, diawal tujuan Pamsimas ini adalah bagi perkotaan dan perdesaan dengan target 5000 desa, lalu program dilanjutkan hingga tahun 2015 menjadi 12000 desa yang mendapatkan program ini. Selain itu sampai tahun 2019 program ini akan dilanjutkan dengan target tambahan hingga 15000 desa.

"Jadi total program Pamsimas ini mencapai 30 persen desa yang ada di seluruh Indonesia," katanya menambahkan.

Untuk menuju akses universal atau akses untuk semua dilakukan dengan gerakan 100-0-100, atau 100 persen air minum aman, 0 persen daerah kumuh perkotaan dan desa, serta 100 persen sanitasi layak.

"Semua upaya itu dilakukan dengan pengaturan, pembinaan, dan pengawasan (turbinwas) dan pembangunan infrastruktur yang diarahkan kepada gerakan 100-0-100," ungkapnya.