:
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Kesehatan menargetkan pencapaian universal akses 100-0-100 air dan sanitasi yang layak bagi seluruh masyarakat Indonesia di 2019.
"Targetnya 100-0-100. Yaitu 100 persen akses air bersih, 0 persen kawasan kumuh khususnya perkotaan, dan 100 persen akses sanitasi yang layak," kata Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Imran Agus Nurali di Jakarta, Rabu (15/3).
Dengan begitu lanjut Imran, pada akhir 2019 seluruh masyarakat Indonesia sudah bisa mendapatkan air bersih dan sanitasi.
Ia mengungkapkan, kondisi sanitasi dan perilaku higiene di perkotaan tidak lebih baik dan lebih rumit dari perdesaan, hal itu karena karakteristik masyarakat yang lebih beragam dan dinamis.
"Jika air bersih dan sanitasi buruk juga dapat berdampak buruk bagi kualitas sumberdaya manusia," ujarnya.
Dicontohkan karena sanitasi yang buruk dapat menyebabkan penyakit diare kronis misalnya pada bayi dan balita, penyerapan gizinya berkurang sehingga berdampak pada tumbuh kembangnya.
"Hal ini akan mengarah pada fisiknya, tinggi badan tidak sesuai dengan usia yang juga nantinya berdampak pada kemampuan intelektualitasnya. Tentunya ini tidak diharapkan," katanya.
Untuk itu menurutnya, jangan sampai masalah air bersih dan sanitasi jadi berdampak buruk bagi kualitas manusianya. Fokus Kementerian Kesehatan adalah mengubah perilaku masyarakat untuk tidak buang air dan mandi sembarang.
"Pemerintah juga swasta harus bekerja bersama-sama dalam menciptakan air bersih dan sanitasi. Kemudian akan berdampak pada kesehatan masyarakat itu sendiri," ungkapnya.