:
Oleh G. Suranto, Kamis, 9 Maret 2017 | 14:20 WIB - Redaktur: Juli - 828
Jakarta, InfoPublik – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang menggagas pembentukan relawan siaga bencana dengan konsep berbasis relawan dan komunitas lokal, tetapi bukan petugas harian lepas (Phl).
“Jadi konsepnya itu, memberikan bekal terhadap satu komunitas relawan yang tinggal di suatu komunitas, diberikan pembekalan supaya memiliki pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran, kalau terjadi bencana mereka siap, lalu mengkomunikasikan dan mengantisipasi langkah-langkah sesuai dengan Standard Operating Procedur (SOP),” kata Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (9/3).
Menurutnya, hal itu merupakan gerakan masyarakat peduli terhadap komunitasnya dalam kontek bencana. Selanjutnya akan dibuat klaster-klaster berdasarkan potensi ancaman bencana, dari yang besar, sedang dan rendah.
"Prioritas kita memberikan pembinaan teknis kepada klaster 1, yakni kawasan yang memiliki potensi tingkat berat,” ujarnya.
Ia menambahkan, hal ini baru didiskusikan dan baru wacana, belum kebijakan. “Tapi yang jelas, apapun konsepnya, Jakarta membutuhkan partisipasi masyarakat untuk sama-sama memecahkan persoalan yang kita hadapi bersama. Relawan ini akan digarap oleh Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) DKI Jakarta,” pungkasnya.