DKI Dapat Sumbangan 20 Unit Mobil Transjakarta Cares

:


Oleh G. Suranto, Jumat, 3 Maret 2017 | 12:30 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Jakarta, InfoPublik – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapat sumbangan 20 unit mobil Transjakarta Cares dari Yayasan Tahir Foundation, armada ini digunakan untuk membantu para disabilitas menuju halte bus Transjakarta yang terdekat dengan mudah.

Ketua Yayasan Tahir Foundation Dato Sri Tahir mengatakan, warga DKI Jakarta yang memiliki keterbatasan fisik atau disabilitas tetap bisa mendapatkan pelayanan transportasi yang sama dengan warga Jakarta lainnya.

“Sekarang, kami siapkan 20 unit Transjakarta Cares untuk kaum disabilitas, sehingga mereka bisa diberi pertolongan untuk mendapatkan transportasi massal yang ramah dan aman bagi mereka,” kata Dato Sri Tahir pada acara penyerahan 20 unit Transjakarta Care di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (3/3).

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan hibah 20 unit Transjakarta Cares tersebut, karena saat ini armada serupa yang  beroperasi baru ada enam unit.

“Atas nama Pemprov DKI, kami menyampaikan terima kasih, karena kami memang perlu menambah Transjakarta Cares. Sebab selama ini yang mengantre menggunakan lumayan. Jadi ini untuk penyandang disabilitas yang tidak mampu,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan, selama ini pihaknya sudah mengoperasikan enam armada Transjakarta Cares. Dengan adanya sumbangan 20 armada ini, maka jumlah armada Transjakarta Cares menjadi 26 unit.

Menurutnya, enam armada Transjakarta Cares tersebut selama ini melayani 40 pelanggan per hari. Total  yang telah menggunakan Transjakarta Cares ada 500 orang. “Jadi konsep Transjakarta itu bukan antar jemput, tapi mereka kita jemput ke rumah, kemudian kita antar ke halte bus Transjakarta terdekat,” katanya.

Ia menambahkan, Transjakarta Cares ini melayani di lima wilayah DKI Jakarta, jam operasi pukul 8.00 sampai pukul 17.00 WIB. Tapi dengan penambahan armada ini, membuat jadwalnya akan lebih gampang.

“Jadi nanti kami mau jajaki, operasinya sampai jam 22.00 WIB, walaupun pernah kita coba tidak ada permintaan malam, mungkin mereka aktivitasnya di siang hari,” pungkas Budi.