Terbang Perdana Pesawat N219 Ditarget Pertengahan 2017

:


Oleh G. Suranto, Selasa, 28 Februari 2017 | 15:03 WIB - Redaktur: Juli - 921


Jakarta, InfoPublik - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan terbang perdana pesawat N219 yang dikembangkan PT DI rencananya akan dilakukan paling lambat pertengahan tahun 2017.

"Proses sertifikasi pesawat N219 berjalan sangat baik dengan didukung oleh Kemenhub. Proses sertifikasi dilakukan pada dua aspek yaitu aspek design dan analisis, serta aspek pembangunan fisik pesawat prototype," katanya saat kunjungan kerja ke PT. DI di Bandung, Senin (27/2) seperti yang disampaikan dalam keterangan pers Kemenristekdikti.

Menurutnya, pesawat N219 melakukan berbagai pengujian antara lain Wing Static Test, yang merupakan sebagian dari syarat-syarat teknis sebelum terbang perdana dapat dilaksanakan. 

"Terbang perdana sebuah pesawat baru merupakan sebuah proses engineering dimana pesawat baru dapat diterbangkan apabila seluruh syarat dan permasalahan teknis telah dipenuhi," ujarnya.

Menristekdikti menjelaskan, Wing static test merupakan pengujian struktur sayap pesawat N219 yang diberi beban limit mencapai 100 persen, bahkan hingga ultimate atau dipatahkan untuk melihat kekuatan maksimum yang dapat ditahan oleh sayap pesawat N219.

Selain itu, N219 telah melakukan berbagai pengujian, misalnya electrical grounding bonding test, leak test dan cleaning test di fuel tank, untuk memastikan tidak adanya kebocoran, selain itu telah dilakukan pengujian landing gear drop test dan electrical power test.

Lebih lanjut dikatakan Pesawat N219 prototype pertama saat ini masih dalam proses yang disebut basic airframe dan basic system instalation. Setelah terbang perdana, nantinya kedua prototype yang dibuat harus melakukan 300 jam terbang Flight Test yang diperlukan agar memberikan bukti akan keselamatan penumpang sesuai yang disyaratkan dalam regulasi.

"Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran PT. DI yang sudah bekerja keras mewujudkan pesawat hasil karya anak bangsa, begitupun dengan proses sertifikasinya. Mudah-mudahan bersama dengan Kemenhub, LAPAN, Kementerian Perindustrian, dan pihak lainnya bisa berjalan dengan baik," pungkasnya.