Kemenag Mulai Siapkan Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji 2017

:


Oleh H. A. Azwar, Senin, 27 Februari 2017 | 13:31 WIB - Redaktur: Juli - 437


Jakarta, InfoPublik - Tim penyedia akomodasi Kementerian Agama (Kemenag) telah bertolak ke Arab Saudi untuk melakukan persiapan operasional penyelenggaraan ibadah haji 2017.

"Tim tersebut terdiri dari 12 orang dan telah berangkat ke Arab Saudi pada 20 Februari 2017 lalu, dan akan bertugas selama 85 hari dengan target mendapatkan hotel yang representatif bagi 204.000 calon jamaah haji regular asal Indonesia," kata Ketua Tim Penyedia Akomodasi Kemenag Nasrullah Jassam dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin (27/2).

Ia mengatakan, akomodasi haji harus memenuhi sejumlah kriteria. Diantaranya, hotel harus memiliki akses yang baik untuk transportasi bus shalawat dan distribusi katering. Selain itu, hotel juga harus memiliki lobby yang luas, terdapat masjid, restoran, dan fasilitas lainnya.

“Untuk sebaran wilayah akomodasi jamaah haji Indonesia di Makkah, akan dikonsentrasi di enam wilayah, yaitu. di Jarwal, Misfalah, Raudhah, Syisah, Aziziyah, dan Mahbas Jin," ungkapnya.

Menurut Nasrullah, strategi awal yang akan dilakukan tim adalah mengontrak kembali (repeat order) sejumlah hotel yang dinilai memberikan layanan yang baik pada musim haji tahun lalu. Tim ini sudah melakukan identifikasi awal dan sedikitnya sudah ada 84 hotel dengan kapasitas 118.675 jamaah yang akan direpeat order.

Untuk kekurangannya, tim akomodasi akan mencari hotel-hotel baru yang berada di enam wilayah tersebut. Berdasarkan hasil pemantauan dari tim penjajakan pada akhir tahun lalu, terdapat  30 hotel baru yang dilakukan Letter of Intention (LoI) oleh Kantor Urusan Haji (KUH) atas usulan tim dengan kapasitas sekitar 70.000 an.

“Angka-angka ini semuanya masih bersifat estimasi, karena masih ada tahapan verifikasi dokumen, cek fisik gedung, dan negosiasi,” ujarnya.

Nasrullah menambahkan, kembali normalnya kuota haji bagi seluruh negara pengirim jamaah haji akan menjadi tantangan tersendiri dalam penyediaan akomodasi.Tantangan yang sama juga akan dihadapi dalam proses penyediaan hotel di Madinah. Apalagi pertumbuhan hotel di Markaziyah Madinah, tidak sebanyak di Makkah.  

Untuk itu lanjutnya, tim harus bergerak cepat untuk mencari akomodasi di wilayah tersebut. Prosesnya akan dilakukan secara simultan. “Kita lihat perkembangannya di Makkah, kalau sudah jalan dengan baik, kita bisa melakukan penyediaan di Madinah. Tinggal dibagi tugasnya nanti,” katanya.

Selama bertugas di Arab Saudi tim akomodasi ini akan bekerja sama dengan tenaga pendukung yang terdiri dari warga Negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Arab Saudi serta Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal RI di Jeddah. “Semuanya akan bekerja sesuai dengan Pakta Integritas yang telah ditandatangani bersama,” pungkasnya.