Banjir Bandang Kendal, 2 Orang Hilang dan 11 Rumah Hancur

:


Oleh H. A. Azwar, Minggu, 26 Februari 2017 | 23:45 WIB - Redaktur: Juli - 626


Jakarta, InfoPublik - Banjir bandang dan longsor menerjang permukiman dan lahan pertanian di wilayah Dusun Kenjuran Desa Purwosari Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah,  Minggu (26/2) pukul 16.00 WIB.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, sebelumnya, hujan deras turun sejak siang sehingga menimbulkan banjir bandang dengan membawa lumpur.

Data sementara, dampak banjir bandang menyebabkan 2 orang dewasa terseret banjir bandang. Hingga saat ini korban belum ditemukan. Pencarian akan dilanjutkan besok pagi. Banjir bandang juga menyebabkan 11 rumah hancur dimana 8 rumah rata tanah dan 3 rumah hilang terseret banjir. Sebanyak 300 orang mengungsi di masjid.

BPBD Kabupaten Kendal telah berada di lokasi bencana untuk melakukan penanganan darurat. BPBD bersama Dinas Sosial, relawan Kobra Mania dan masyarakat membantu korban bencana.

Sutopo menambahkan, persiapan mendirikan dapur umum dan posko darurat telah disiapkan. Logistik awal yang telah dikirim BPBD Kendal untuk penanganan darurat meliputi mie instan 10 dus, air mineral 10 dus, beras 25 kg, gula pasir 10 kg, teh 10 pak, sarden 10 pak, kecap 10 pak, kopi 5 pak, minyak goreng 10 bungkus, selimut 25 buah, tikar 12 buah dan matras 13 buah.

Selain itu ada bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Kendal antara lain sarden 5 dus, mie instan 10 dus, matras 10, tenda gulung 3, selimut 15, minyak goreng 12 botol, kecap 48 botol dan beras 75 kg.

BPBD Provinsi Jawa Tengah juga telah memerintahkan BPBD Batang, BPBD Kota Semarang dan BPBD Demak mengirimkan bantuan personil dan logistik membantu BPBD Kendal. Bantuan logistik juga terus dikirimkan.

Banjir dan longsor juga terjadi di Kabupaten Wonosobo yang menyebabkan akses jalan Wonosobo - Dieng terendam banjir. Hingga Minggu (26/2) malam pukul 20.00 WIB, jalan Wonosobo-Dieng sudah terbuka satu jalur. Sementara itu 7 titik longsor dengan volume longsor cukup banyak masih menutup sebagian jalan. Alat berat diperlukan untuk mengatasi material longsor.

"Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaannya. Potensi curah hujan dengan intesitas tinggi masih berpeluang terjadi hingga awal Maret. Hujan yang deras telah memicu longsor, banjir, dan pohon tumbang," pungkas Sutopo.