TNI Bantu Kementan Maksimalkan Penyerapan Hasil Panen Gabah Petani

:


Oleh Yudi Rahmat, Jumat, 24 Februari 2017 | 11:26 WIB - Redaktur: Juli - 745


Jakarta, InfoPublik - Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama Kementerian Pertanian (Kementan) RI mencari solusi guna memaksimalkan penyerapan hasil panen gabah petani untuk membantu petani menjadi sejahtera.

"Karena mereka adalah rakyat kecil, kalau petani tidak sejahtera maka semuanya akan berhenti menjadi petani dan pergi mencari kerja di Kota," kata Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan sambutan pada acara rapat gabungan percepatan Serapan Gabah Petani (Sergap) tahun 2017. 

Rapat tersebut dihadiri para Danrem, Kepala Divisi Regional Bulog se-Indonesia dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi, Kabupaten dan Kota yang merupakan sentra  produksi Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale) yang berlangsung di Auditorium Gedung F Kementerian Pertanian Jakarta, Kamis (23/2).

Gatot, mengatakan, saat ini masih ada sistem penyerapan yang tidak benar, maka dalam rapat ini harus mencari solusi untuk mengembalikan hak-hak petani dengan membeli gabah sesuai dengan harga pemerintah yaitu Rp3.700.

”Saya dan Kasad akan menyiapkan semua jajaran Babinsa, untuk bersama-sama membantu petani dan Bulog guna menstabilkan harga Gabah agar moril petani tetap tinggi. Mudah-mudahan niat baik kita bisa membantu para petani, sehingga lebih bersemangat lagi dalam mewujudkan ketahanan pangan yang  merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk menyelamatkan bangsa ini," ujarnya.

Menurutnya, hal ini seperti yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu yang lalu tentang energi, pangan dan air, yang menjadi suatu hal penting yang akan diperebutkan oleh negara-negara dunia.

Lebih lanjut dikatakan, Indonesia memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah, hal ini bisa menjadikan Indonesia makmur tetapi juga bisa menjadi ancaman dimasa yang akan datang. "Banyak bangsa lain yang menjadikan Indonesia sebagai sasaran kompetisi globalnya dengan berusaha melemahkan Indonesia menggunakan tangan-tangan orang Indonesia sendiri," tuturnya.

Menjawab pertanyaan awak media, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa untuk percepatan serapan gabah,  pemerintah akan membeli hasil panen petani dengan harga yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp3.700, tetapi di lapangan turun menjadi Rp2.800, hal ini dinilai sangat merugikan petani. "Saya berharap Kabulog mencari solusi dan bisa menyelesaikan ini secepatnya agar para petani bisa sejahtera," pungkasnya.