Menpora Buka Liga Pelajar Indonesia di Halmahera Selatan

:


Oleh Astra Desita, Kamis, 23 Februari 2017 | 17:47 WIB - Redaktur: Juli - 550


Malut, InfoPublik - Konsentrasi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi untuk terus memantau perkembangan pembinaan usia dini terus dilakukan, kali ini dengan mengunjungi Halmahera Selatan dalam rangka membuka Liga Pelajar Indonesia U-14 dan U-16.

Sebelum acara kick off dimulai Menpora disuguhi pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) 1700 pelajar menari Cakalele di Lapangan Samargalila, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Kamis (23/2).

Menurutnya, Halmahera Selatan bukan hanya terkenal sebagai kabupaten Bacan, tapi terkenal dengan Saruma, dimana semua masyarakat di sini hidup harmonis, tentram, rukun, sejahtera dan damai di daerahnya masing-masing.

"Saya bersyukur hari ini bisa melihat langsung insan olahraga dan pemuda, khususnya juga calon-calon pemain nasional kita dari Halmahera Selatan berkumpul di lapangan ini," kata Menpora.

Dalam kesempatan tersebut disaksikan bersama para pelajar U-14, U-16, Bupati Cup hingga para pelajar yang sudah memecahkan rekor MURI menari Cakalele."Mereka telah menunjukkan keinginannya untuk bangkit, sehat dan yang paling penting kelak generasi muda inilah yang akan melanjutkan kepemimpinan di daerah atau di pusat," ujarnya.

Menpora yakin dengan olahraga dan tarian Cakalele tadi akan terbentuk pemuda yang handal, mental dan spritual yang kuat, saling menghargai satu sama lain.

"Saya akan melapor ke bapak Presiden Joko Widodo bahwa di sini ada generasi emas luar biasa yang perlu mendapat perhatian secara khusus. Saya tadi melihat perkemahan pramuka, rencana pembangunan GOR dan sekarang menyaksikan pembukaan U-14,U-16 dan Rekor MURI menari Cakalele. Ini menjadi bukti kita memiliki kesatuan tekad untuk kemajuan Indonesia," tuturnya.

Menpora menyerukan selamat bertanding dan selalu menjunjung sportivitas. "Ayo terus kita lahirkan atlet-atlet berpotensi baik dari tinju, sepakbola atau yang lainnya dari Halmahera Selatan dan Maluku Utara. Kami akan terus menggalakkan dan mewajibkan kompetisi sepakbola usia dini, sehingga kelak kita tidak lagi mengandalkan naturalisasi tapi mengandalkan pemain dari negeri sendiri," pungkas Imam.