:
Oleh Astra Desita, Senin, 13 Februari 2017 | 16:59 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dan Pemerintah Belanda melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan, bersepakat memperkuat kerjasama bidang Kebudayaan dan Pendidikan Kejuruan.
Kerjasama di Kantor Kemendikbud Senayan Jakarta, Senin (13/2), ini sebagai perwujudan dari kemitraan komprehensif yang telah dimiliki oleh kedua negara.
Bentuk kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan tiga naskah kerjasama yaitu Memorandum of Understanding (MoU) bidang Kebudayaan, Letter of Intent (LoI) kerjasama kemitraan komprehensif bidang pengembangan pendidikan dan pelatihan kejuruan, serta Technical Arrangement (TA) mengenai identifikasi kebutuhan untuk Proyek Percontohan di Indonesia serta Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan di Sektor Pertanian.
MoU bidang kebudayaan ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu pengetahuan Belanda, Jet Bussemaker. Adapun MoU ini diinisiasi dengan mengingat beberpa hal yaitu Belanda yang merupakan mitra strategis Indonesia di wilayah Eropa.
Menurut Mendikbud Muhadjir, kedua negara memiliki hubungan masa lalu yang panjang sehingga memberikan pengaruh berbagai hal satu sama lain termasuk kebudayaan, dan kedua negara juga memiliki keunggulan masing-masing yang dapat dikembangkan. Belanda memiliki keunggulan dalam bidang pengelolaan museum dan arsip, sedangkan Indonesia kaya akan keanekaragaman tradisi dan budaya.
Letter of Intent (LoI) ditandatangani Mendikbud, Muhadjir Effendy dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Ilmu pengetahuan Belanda Jet Bussemaker melalui LoI ini, kedua negara akan mengembangkan bidang pendidikan dan kejuruan ke dalam empat lini bidang yang menjadi prioritas Pemerintah RI yaitu pertanian, kelautan, pariwisata dan industri kreatif.
Technical Arangement (TA) ditandatangani oleh Direktur Pembinaan SMK, Mustaghfirin Amin dan Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Rob Swartbol. TA ini disusun untuk melakukan pemetaaan dan analisis kebutuhan pada SMKN2 Subang, Jawa Barat dan SMKN5 Jember, Jawa Timur sebagai proyek percontohan kerjasama revitalisasi pendidikan kejuruan pertanian di Indonesia.
Mendikbud berharap pemetaan dan analisis kebutuhan ini menghaasilkan solusi bagi Indonesia untuk memenuhi kesenjangan dan kebutuhan organisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar.
Mendikbud mengatakan LoI maupun TA merupakan pelaksanaan dari MoU Indonesia-Belanda bidang Pendidikan dan kejuruan yang telah ditandatangani pada bulan November 2016 lalu bersamaan dengan kunjungan kenegaraan perdana Menteri Belanda ke Indonesia.
Dari hasil kerjasama baik MoU, LoI dan TA Mendikbud berharap dapat lebih memperluas skala promosi, dan membuka peluang kerja sama yang lebih luas lagi dalam berbagai sistem pendidikan kejuruan yang terbaik diantara kedua negara.
Turut hadir dalam acara ini Sekjen Kemendikbud, Didik Suhardi, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Sumarna Surapranata, KEpala Balitbang, Totok Suprayitno, Staf Ahli Mendikbud Bidang Inovasi dan Daya Saing, Ananto Kusuma Seta, Ketua Kelompok Kerja Revitalisasi Pendidikan dan Kejuruan dan Keterampilan, Waras Kamdi serta para pejabat Eselon dua terkait.