Panglima TNI Minta Kebijakan Kesehatan Sesuai Kebutuhan TNI

:


Oleh Yudi Rahmat, Senin, 13 Februari 2017 | 15:24 WIB - Redaktur: Juli - 679


Jakarta, InfoPublik - Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengharapkan rapat koordinasi teknis (Rakornis) Kesehatan TNI dapat menghasilkan kebijakan bidang kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan Prajurit TNI dan keluarganya.

“Dukungan dan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan kesehatan TNI harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan prajurit TNI dan keluarganya, sehingga aspek kesehatan dalam mendukung tugas pokok TNI benar-benar optimal," kata Panglima TNI dalam amanatnya yang dibacakan Kasum TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan, saat membuka Rakornis Kesehatan TNI 2017, di Aula Gatot Subroto Mabes TNI, Cilangkap Jakarta Timur, Senin (13/2).

Menurutnya, perkembangan dan perubahan kebijakan di bidang kesehatan TNI, secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap pola dukungan dan pelayanan kesehatan di lingkungan TNI.

Satuan Kesehatan TNI juga diminta dapat memberikan dukungan dan pelayanan kesehatan yang terbaik guna mewujudkan TNI yang kuat, profesional, hebat dan dicintai rakyat. “Untuk itu diperlukan kesiapan dan kepedulian, serta kemampuan para pemimpin kesehatan TNI dalam mengimplementasikan tugas-tugas kegiatan dukungan dan pelayanan kesehatan,” katanya.

Disampaikan, di masa depan diperkirakan energi fosil akan habis dan digantikan dengan bio energi dan sasaran konflik yang akan mengarah pada lokasi sumber pangan, sekaligus merupakan sumber energi seperti Indonesia. “Salah satu caranya dengan bioterorisme, biological warfare dan biocrime yang akan menimbulkan korban besar, ketakutan dan kekacauan di masyarakat dengan biaya yang murah dan relatif tidak menggunakan teknologi tinggi,” jelasnya.

Untuk itu lanjutnya, diperlukan keterlibatan Satgas Kesehatan TNI dalam kegiatan internasional, yang dimaksudkan agar terdapat satu kesamaan pola pandang dan sikap jika dihadapkan pada perkembangan ancaman wabah penyakit yang bersifat global seperti Ebola, MersCov, Flu Burung dan penyakit lainnya yang berpotensi mewabah.

Selain itu, Chemical Biological, Radiation Nuclear And Explosion (CBRN-E), Narkoba, HIV-AIDS TBC dan malaria juga menjadi ancaman. “Mekanisme pertahanan untuk menghadapi serangan tersebut adalah melalui human, bio dan health security, saat ini Health Scurity merupakan prioritas utama,” ujarnya.