Pemerintah Dorong Program Perbaikan Gizi di Daerah

:


Oleh Juliyah, Minggu, 15 Januari 2017 | 02:53 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 608


Jakarta, InfoPublik - Pemerintah terus mendorong program perbaikan dan peningkatan gizi masyarakat di daerah, salah satunya dengan melakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Sejumlah daerah yang memiliki data gizi buruk sudah mendapat pendistribusian PMT ini.

Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat (13/1) untuk pemberian PMT di 2016 telah dilakukan di sejumlah wilayah, antara lain di Banten, Nias, Sudoarjo, Bandung, dan NTT.

Sementara itu PMT di Januari 2017 diantaranya telah diberikan di Desa Klidang Lor Kecamatan Batang Kabupaten Batang Jawa Tengah, yang dilatarbelakangi masalah kesehatan gizi yaitu diperlukan sumplementasi gizi bagi ibu hamil, balita kurus dan anak sekolah.

Adapun sasaran prioritas data tahun 2016, di Kabupaten Batang yaitu dari jumlah balita sebanyak 60.341 anak balita dengan kasus gizi buruknya sebanyak 936 anak.

Dirjen Kesehatan Masyarakat Anung Sugihantono menyatakan, dinas kesehatan di daerah, telah diberikan arahan pentingnya pemberian PMT yang diharapkan dapat dilakukan terus menerus. Langkah ini juga diharapkan akan bergeser lagi pada edukasi tentang pentingnya memberi makananan yang bergizi, terutama pada perempuan atau ibu.

Data pemantauan status gizi (PSG) Kemenkes 2016 menyebutkan, pada kategori balita kurus dengan prevalensi yang seharusnya kurang dari 5 persen, Provinsi Jawa Tengah adalah 9,6 persen yang didalamnya termasuk Kabupaten Batang yang angka persentasenya cukup tinggi yaitu sebesar 8,8 persen.

Selain itu, angka rata-rata di Kabupaten Batang yang kurang gizi lebih tinggi dari rata-rata di Provinsi Jawa Tengah yang rata-ratanya sekitar 16 persen sementara di Kabupaten Batang masih sebesar 19 persen.

Dijelaskan, upaya perbaikan gizi dilakukan dengan sasaran khusus kelompok 1000 Hari Pertama Kehidupan yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan anak 0-23 Bulan.

Kegiatannya antara lain berupa imunisasi, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil (PMT Bumil), PMT Balita, dan monitoring pertumbuhan Balita di Posyandu. Adapun intervensi non kesehatan memiliki sasaran masyarakat umum diantaranya berupa kegiatan penyediaan air bersih, kegiatan penanggulangan kemiskinan dan kesetaraan gender.

PMT juga diberikan di Kampung Nelayan Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan Jawa Tengah. Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu fokus perhatian karena dari Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2016 yang dilakukan di provinsi ini menemukan 16,9 persen Balita masuk dalam kategori gizi kurang.

Untuk kategori balita pendek, ada tujuh kabupaten/kota dengan prevalensi 20 persen. Sementara persentase balita pendek Provinsi Jawa Tengah adalah 23,9 persen.

Untuk kategori balita kurus, hanya tiga kab/kota ditemukan dengan prevalensi kurang dari 5 persen. Presentase Balita kurus Provinsi Jawa Tengah adalah 9,6 persen sedangkan untuk Kota Pekalongan lebih tinggi yaitu sebesar 15,0 persen.

PMT juga diberikan di NTT akhir Desember 2016 lalu, dalam kesempatan tersebut diberikan 500 paket makanan tambahan yang terdiri dari 100 paket untuk ibu hamil, 300 untuk balita gizi kurang, dan 200 untuk anak usia sekolah di Kabupaten Belu.