Menristekdikti: 45 Profesor Diaspora Bantu Penulisan Jurnal Internasional

:


Oleh Astra Desita, Selasa, 20 Desember 2016 | 09:20 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 319


Jakarta, InfoPublik - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan sebanyak 45 profesor diaspora yang sedang berada di Tanah Air akan membantu para akademisi dalam penulisan jurnal internasional.

"Para profesor ini akan membantu perguruan tinggi di Tanah Air, dalam menulis jurnal-jurnal internasional."ujar Nasir usai pembukaan acara "Visiting World Class Professor" di Jakarta, Senin (19/12).

Nasir menjelaskan jumlah publikasi ilmiah Indonesia yang terakreditasi internasional, masih sedikit jika dibandingkan Malaysia dan Singapura. "Para profesor diaspora ini mempunyai reputasi yang tinggi. Kita akan tarik dan bekerja sama dalam menghasilkan publikasi internasional," katanya.

Pada tahun ini, jumlah publikasi ilmiah internasional Indonesia yang terindeks Scopus pada 2015 hanya sekitar 5.000-an, namun per 5 Desember meningkat menjadi 9.012 jurnal. "Jumlah tersebut, melebihi target awal kita pada 2016 yakni sekitar 6.000 jurnal," tutur Nasir.

Nasir menambahkan tren jurnal Indonesia yang terindeks internasional mengalami peningkatan. Sementara Malaysia dan Singapura justru menurun.

Sementara itu, Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemristekditi, Ali Ghufron Mukti, mengatakan para profesor akan membantu dalam empat hal yakni analisis data, pemberdayaan sumber daya yang ada, menjadikan jurnal lokal menjadi jurnal internasional, serta menyusun proposal dana internasional.

"Para profesor tersebut akan berkunjung ke perguruan tinggi di Tanah Air dan melakukan diskusi panel. Keberadaan profesor diaspora ini merupakan arahan dari Menristekdikti untuk meningkatkan kompetensi dosen, mahasiswa dan perguruan tinggi," pungkas Ali Ghufron.