Tim SAR Gabungan Temukan 5 Korban Banjir di Manado

:


Oleh H. A. Azwar, Minggu, 18 Desember 2016 | 19:53 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 462


Jakarta, InfoPublik - Hujan yang turun selama tiga hari terakhir di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara telah menyebabkan banjir dan longsor.

Banjir melanda beberapa kelurahan di Kota Manado seperti Tuminting, Sario, Taas, Banjer, Tumumpa, Paal 2, Dendengan Luar, Ternate Tanjung, Ternate Baru dan Ketang Baru pada Kamis (15/12) hingga Jumat (16/12). Demikian juga dengan longsor yang terjadi di beberapa kelurahan di Kota Manado secara bersamaan yaitu di Kelurahan Pakowa, Dendengan Dalam, Bumi Nyiur, Kampung Islam dan Paal 4.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (18/12) menyatakan, lima orang meninggal dunia akibat banjir dan longsor tersebut di Kota Manado.

Longsor yang terjadi di Paal 4 pada Kamis (15/12) pukul 23.30 Wita menimbun dua warga yaitu bapak dan anaknya. Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban (Miton Abdulah/bapak) pada Jumat (16/12) pukul 04.00 WITA. Sedangkan anaknya atas nama Sergio baru berhasil ditemukan pada Sabtu (17/12) pukul 15.00 WITA. Keduanya ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia, kata Sutopo, Minggu (18/12).

Sementara itu, banjir pada Kamis (15/12) siang telah menghanyutkan Idrus Mangantar (20) di Kombos Timur Manado di bagian dari DAS Tondano. Korban ditemukan di Singkil oleh Polair Polresta Manado pada Sabtu pukul 14.00 WITA. Banjir juga menghanyutkan anak bernama Keiza usia 7 tahun di Sungai Bailang Kelurahan Tuminting. “Korban ditemukan pada Jumat (16/12) siang dalam kondisi sudah meninggal dunia,” ujar Sutopo.

Di tempat lain, petugas menemukan korban hanyut laki-laki dewasa di tepi pantai belakang Megamas pada Sabtu pukul 15.00 WITA. Korban belum teridentifikasi dan masih di rumah sakit.

Sutopo menambahkan, Tim SAR gabungan dari TNI, Polri, BPBD Kota Manado, BPBD Sulawesi Utara, SAR, RAPI, SKPD dan relawan telah menemukan kelima korban bencana.

BPBD Manado dan BPBD Provinsi Sulut telah menyerahkan bantuan kepada keluarga korban berupa kasur, makanan siap saji, selimut, makan untuk petugas, dan lainnya, imbuhnya.

Sutopo menghimbau masyarakat Kota Manado untuk waspada dari banjir dan longsor. Pasalnya, kota Manado rawan tinggi dari banjir dan longsor. “Masyarakat yang tinggal di lereng-lereng perbukitan makin bertambah akibat terbatasnya daerah yang datar sehingga perbukitan dijadikan permukiman. Sungai-sungai juga mengalami penyempitan dangkal karena sedimentasi. Beberapa permukiman juga berkembang di dataran banjir,” tukas Sutopo.