Pasca Gempa Aceh, Tidak Ditemukan Penyakit Berpotensi Wabah

:


Oleh Juliyah, Minggu, 18 Desember 2016 | 19:49 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 512


Jakarta, InfoPublik - Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan menyebutkan, tidak ditemukan penyakit yang berpotensi wabah pasca gempa di Aceh.

Disampaikan dalam data PKK Kemenkes Sabtu (17/12) bahwa saat ini terus dilakukan pemantauan penyakit potensial KLB. Selain itu, dilakukan imunisasi campak dengan sasaran 5.500 balita usia (6-59) bulan di lokasi pengungsian dengan target cakupan 95 persen.

Upaya tersebut dilakukan sejak 12 Desember dan hingga tanggal 16 Desember cakupan imunisasi sebesar 52 persen atau 2.615 balita.

Dilaporkan, bahwa bangunan RSUD Pidie Jaya tidak aman untuk digunakan sampai dengan adanya perbaikan, operasional sementara menggunakan tenda BNPB sebanyak 5 buah. Adapun kasus bedah sudah ditangani dan saat ini dijadwalkan pelaksanaan mobilisasi dan rehabilitasi pasca operasi.

Untuk penyiapan fase rehabilitasi dan rekonstruksi dibutuhkan penyiapan tenaga kesehatan lokal yang terlatih untuk melakukan PFA serta penanganan post traumatic stress disorder.

Bantuan yang saat ini diperlukan diantaranya,  obat-obatan, mobil pengangkat sampah, biaya operasional penyuluhan dan tambahan tenda untuk pelayanan kesehatan. Perlu adanya spanduk tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), selain itu masih terdapat lokasi pengungsian yang jumlah sarana MCK nya belum mencukupi.

Tim Public Health Rapid Response Team (PHRRT), mengunjungi prngungsian dengan melakukan upaya promosi kesehatan tentang PHBS, pemantauan sanitasi dan inspeksi kesehatan lingkungan, penyemprotan vektor lalat, memberikan bantuan polybag ramah lingkungan dan safety box, koordinasi dengan BKKBN Provinsi Aceh terkait pelayanan KB dan pemebuhan alat kontrasepsi, edukasi untuk melanjutkan pemberian ASI eksklusif dan koordinasi dengan posko kesehatan kabupaten untuk pemerataan distribusi MP ASI.

Sementara itu,  tim kesehatan jiwa tahap kedua telah tiba di Pidie Jaya Sabtu (17/12) terdiri dari dua psikiater, dua orang psikolog klinis dan satu perawat jiwa. Disebutkan, saat ini jumlah korban meninggal dunia 103 orang, dan baru 96 yang teridentifikasi, sebanyak 444 orang luka berat, 724 luka ringan dan 86.417 pengungsi.