Pemerintah Upayakan Penanganan Terbaik Pasca Gempa Aceh

:


Oleh Juliyah, Sabtu, 17 Desember 2016 | 16:56 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 411


Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, bersama sejumlah menteri menggelar rapat koordinasi terkait penanggulangan pasca gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Nanggroe Aceh Darussalam.

Bencana gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Pidie Jaya, Nanggroe Aceh Darussalam pada 7 Desember lalu menimbulkan kerusakan dan  korban jiwa yang tidak sedikit. Berbagai bantuan dari segala pihak pun terus mengalir untuk membantu meringankan korban bencana gempa.

Presiden RI Joko Widodo telah memberikan instruksi langsung kepada kementerian dan lembaga untuk segera melakukan penanggulangan bencana gempa yang terjadi.

"Rakor ini sebagai tindak lanjut koordinasi dan mekanisme dalam upaya percepatan penanggulangan bencana untuk membantu warga terdampak gempa," kata Menko PMK Puan Maharani, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (16/12).

Rakor yang berlangsung di ruang rapat utama Kemenko PMK ini dihadiri Menteri kesehatan Nila F. Moeloek, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi, Menteri Keuangan Sri Mulyani serta pejabat eselon I dari Kementerian Sosial, Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Kementerian PUPERA,  Kementerian PPN/Bappenas dan BNPB.

Disampaikan bahwa pemerintah sampai saat ini masih terus mengupayakan mekanisme yang terbaik dan tercepat untuk menanggulangi pasca bencana gempa bumi di Aceh. Sejumlah bantuan telah disalurkan oleh pemerintah melalui kementerian dan lembaga terkait. 

Terkait anggaran yang akan dipakai dalam percepatan penanggulangan pasca bencana gempa di Aceh ini, setiap kementerian dan lembaga harus berkoordinasi dengan BNPB.

"Semua pihak harus sepakat bahwa anggaran pembangunan infrastruktur dan percepatan penanggulangan pasca bencana gempa bumi ini harus dikoordinasikan dengan BNPB untuk mencegah terjadinya overlapping," ungkapnya.

Disebutkan, BNPB telah menggulirkan dana bantuan siap pakai sebesar 1 Miliar untuk tiga kabupaten yang terkena dampak gempa bumi Aceh. Kemensos juga telah membuat dapur umum di lokasi pengungsian serta menerjunkan tim psikolog sebanyak 33 orang untuk mengobati trauma korban pasca bencana gempa bumi. 

Di sektor pendidikan, dibentuk penanggulangan dan bantuan yaitu akan didirikannya sekolah darurat sebanyak 84 unit di Kabupaten Pidie Jaya, 32 unit di Kabupaten Pidie dan dua unit di Bireuen yang semuanya dilakukan secara swakelola dengan melibatkan instansi perguruan tinggi dan politeknik.

Sedangkan di sektor kesehatan, Menteri Kesehatan Nil F Moeloek menyampaikan, pihaknya sejauh ini telah berupaya memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik dengan mendirikan tenda-tenda medis di lokasi pengungsian. 

Hal ini dilakukan untuk mencegah agar korban bencana gempa yang berada di pengungsian tidak terjangkit penyakit dan terpantau kesehatannya. Untuk rumah sakit yang mengalami kerusakan, akan segera dilakukan perbaikan.

Berdasarkan data terakhir, tercatat data korban jiwa per 14 Desember 2016 sebanyak 102 orang meninggal dunia, 134 orang mengalami luka berat, dan 532 mengalami luka ringan. Beberapa infrastruktur seperti rumah sakit, masjid, jembatan desa, jalan dan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan yang cukup parah.

Sementara saat ini total terdapat 85.133 jumlah pengungsi yang menyebar di 126 titik olokasi pengungsian yang tersebar di Kabupaten Pidie Jaya, Bireuen dan Pidie.