Jakpro Gandeng Investor Finlandia Bangun Pengolahan Sampah

:


Oleh G. Suranto, Jumat, 16 Desember 2016 | 11:34 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Jakarta, InfoPublik - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menggandeng investor dari Finlandia untuk membangun pengolahan sampah dalam kota atau Intermediate Treatment Facility (ITF) di kawasan Sunter, Jakarta Utara.

ITF Sunter menjadi sistem pengolahan sampah dalam kota yang dibangun pertama kali di Kota Jakarta. “Kami mendapatkan mitra strategis Fortum dari Finlandia untuk mengerjakan proyek penugasan ITF Sunter dengan kapasitas pengolahan sampah cukup besar sekitar 2.000-2.200 ton per hari,” ungkap Direktur Utama PT Jakpro, Satya Heragandhi usai penandatangan perjanjian kerjasama antara PT Jakpro dengan Dinas Kebersihan DKI Jakarta, serta pihak mitra strategis di Balaikota DKI, Jumat (16/12).

Selain pengolahan sampah, kata dia, ITF Sunter ini mampu menghasilkan energi listrik dengan kapasitas sebesar 40 MW. Pengolahan sampah dalam kota Jakarta ini, merupakan proyek pengolahan sampah pertama kali di Kota Jakarta dengan menelan investasi 220 juta dollar AS atau sekitar Rp. 3 triliun.  “Kami bangun dengan pola investasi built operated transfer (BOT) selama 25 tahun,” paparnya.

Disebutkan, sebagai langkah awal untuk mewujudkan proyek pertama ITF di Kota Jakarta, diharapkan feasibility study (FS) segera dikerjakan. Nantinya, PT Jakpro dan Fortum membentuk usaha Joint Venture (JV) dengan porsi saham mayoritas oleh Jakpro.

Sementara itu, Plt. Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono menambahkan, selain ITF Sunter, nanti akan ada 4 UTF lagi di tempat lainnya dengan investor lain. Jakpro cukup di Sunter untuk pilot project, sebagai pelopor.

Tempat lain yang akan dibangun ITF yaitu di kawasan Marunda, Kapuk Muara, Rorotan, dan Cilincing. Namun, empat tempat ini masih proses seleksi, karena banyak orang yang menawarkan lahan, tapi umumnya bukan lahan industri, Marunda, Cilincing. Rorotan dan Kamal Muara.

“Ini sedang proses lelang investasi, kalau memenuhi syarat, kita go. Tapi kita lebih ke depankan ITF ini dulu,” ujarnya.

Ia menambahkan, kalau ITF-2 ini  selesai semua, maka dalam 4 tahun ke depan sudah tidak ada lagi sampah dari Jakarta ke Bantargebang. “Kita sudah bisa mengelolanya sendiri, Bantargebang akan jadi destinasi wisata, turis area,” paparnya.