BPPT Kembangkan Teknologi Pakan Ternak Di Kabupaten Pelalawan

:


Oleh G. Suranto, Rabu, 14 Desember 2016 | 15:13 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 995


Jakarta, InfoPublik – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pelalawan telah memgembangkan teknologi pakan ternak sapi dari  limbah kelapa sawit.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Tengku Mukharuddin mengatakan, limbah sawit di Pelalawan jarang dipakai untuk pakan ternak. Dengan adanya kerjasama dengan BPPT, limbah-limbah yang ada dengan memanfaatkan teknologi bisa diolah menjadi pakan ternak.

“Biasanya masyarakat itu beli pakan ternak, dengan adanya kerjasama ini, maka masyarakat terbantu, biasanya beli, sekarang masyarakat bisa buat pakan ternak,” kata Tengku pada acara FGD sinergi dan sinkronisasi program kegiatan Sawit Sapi dalam mendukung peningkatan populasi ternak sapi potong nasional di BPPT, Rabu (14/12).

Disebutkan, di Pelalawan ada sekitar 306 ribu hektar perkebunan sawit, baik dari perusahaan besar swasta maupun perkebunan rakyat. Kemudian juga ada 26 pabrik kelapa sawit. Dari limbah-limbah pabrik kelapa sawit ini bisa dimanfaatkan jadi pakan ternak.

Menurutnya, sekarang kelompok-kelompok tani sudah ada yang meningkatkan usahanya, bahkan telah memproduksi  pakan, bahkan kalau bisa mereka akan menjual pakan ternak tersebut. “Saya ingin program seperti ini akan diteruskan pada tahun 2017 dengan kelompok-kelompok lain untuk memaksimalkan potensi yang ada di Pelalawan,” tandasnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi, BPPT, Eniya Listiani Dewi menambahkan, pihaknya telah membuat produk power fit di Kabupaten Pelalawan untuk membantu masyarakat disana untuk bisa menjual produk pakan ternak. “Itu tambahan dari daun sawit, bungkil dan sebagainya, menjadi satu menjadi produk pakan power fit,” katanya.

Disebutkan, power fit tersebut merupakan suatu hal yang menarik, karena sistem itupun bisa lahir perusahaan pemula berbasis teknologi yang baru. “Ini juga ternasuk salah satu tujuan dari Sain Techno Park (STP) juga,” ujarnya.

Dirinya menginginkan hal seperti itu bisa disebarkan ke tempat-tempat lain, sehingga industri-industri kecil baru bisa lahir. “Rencana ke depan 2017, kita ingin proudk Si Pintar dan Si Pandai dalam konsep IT, memasukkan IT ke dalam sistem pakan atau  budidaya sapi, karena dari sini bisa meningkatkan pengelolaan atau penggembalaan sapi itu dengan baik,” ucapnya.

Ia menambahkan, ke depan tidak hanya mengarah kepada pakan sapi saja, tapi juga pilot project di daerah Prumpung yang luas lahannya kurang lebih 9 hektar, pihaknya akan kembangkan sebagai pilot poject ruminansia. “Jadi tidak berhenti di pakan sapi, tapi juga bisa domba dan kambing,” tandasnya.