Menpora Ingin Suporter Mudah Dapat Tiket Semifinal Timnas Indonesia

:


Oleh Astra Desita, Rabu, 30 November 2016 | 18:30 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 440


Jakarta, InfoPublik - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi memberikan perhatian khusus terhadap penjualan tiket laga semifinal leg I antara Indonesia melawan Vietnam di Stadion Pakansari, Cibinong, Sabtu (3/12) mendatang. Menpora ingin PSSI untuk memberikan akses lebih mudah guna mendapatkan tiket bagi suporter atau masyarakat.

Beberapa keluhan disampaikan para pemburu tiket terkait penjualan tiket laga Indonesia versus Vietnam ini. Situs penjualan yang susah diakses, sampai mekanisme penukaran yang menyulitkan menjadi keluhannya. Patut diketahui, tiket menyaksikan pertandingan baru bisa didapatkan H-1 dengan menukarkan bukti pembayaran ke loket di Stadion Gelora Bung Karno.

Hal itulah yang disoroti oleh Menpora. "Persoalan tiket semifinal AFF 2016 bukan cerita baru. Tiap kali timnas masuk babak-babak krusial, tiket selalu jadi persoalan. AFF 2010, SEA Games 2011, sampai AFF U-19 pada 2014. Selain bermasalah dalam soal akses mendapatkan tiket, harganya juga sangat mahal. Jika semua harga tiket dari semua kelas di rata-rata, tiket semifinal AFF 2016 di Indonesia adalah yang termahal dibandingkan harga yang dipatok di tempat lain: Thailand, Vietnam, Myanmar," kata Imam melalui siaran pers di Jakarta, Rabu, (3/11).

"Persoalan tiket ini jangan dianggap remeh. Sudah ada korban jiwa pada SEA Games 2011 di GBK. PSSI tidak boleh sembarangan menentukan harga tiket dan menentukan vendor penjualan tiket. Tiket dijual online itu baik, tapi harus dipertimbangkan benar kesiapan vendor. Hari ini sudah banyak keluhan soal akses tiket ini, belum lagi soal penukaran nantinya," tambahnya.

"Prinsip dasarnya jelas: masyarakat harus dimudahkan akses mendapatkan tiket. Pastikan tidak ada oknum PSSI yang bermain-main dalam distribusi tiket. Jangan sampai masyarakat bersusah payah mencari tiket, malah ada oknum dengan enaknya menjual tiket dari pintu belakang," tegas menteri asal Bangkalan, Madura ini.

Begitu juga soal harga kata dia, tidak ada keberatan dengan pentingnya mempertimbangkan keuntingan, tapi harus wajar. Ini peristiwa kebangsaan, ini soal tim nasional yang mewakili nama Indonesia, bukan konser musik yang sepenuhnya komersial.

"Jadi penting sekali untuk tidak semata mengejar laba, melainkan mempertimbangkan juga akses publik. Mudah-mudahan kita masuk final. Dan jika masuk final, saya berharap manajemen tiket pun menjadi lebih baik," pungkasnya.