Pembaharu Muda Indonesia Dukung Presiden Jokowi Aksesi FCTC

:


Oleh H. A. Azwar, Selasa, 22 November 2016 | 21:25 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 338


Jakarta, InfoPublik - Sebanyak 20 Pembaharu Muda dari 17 kabupaten/kota di Indonesia berkomitmen terus mendukung Presiden Joko Widodo mengaksesi FCTC (Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau).

Kami anak-anak muda dari seluruh Indonesia akan selalu bersama Bapak Jokowi, mendukung untuk melindungi generasi bangsa dari dampak konsumsi tembakau dengan menandatangani FCTC.

Dengan itu, kami merasa aman karena mendapat jaminan dan kepastian hukum yang akan melindungi kami, kata Ni Putu Sri Pratiwi, Pembaharu Muda kota Tabanan, saat audiensi dan dialog di Kantor Staf Kepresidenan (KSP) di Jakarta, Senin (21/11).

Dalam acara dialog tersebut, Ni Putu Sri Pratiwi dan 19 Pembaharu Muda lainnya diterima oleh Jaleswari Pramodharwardani, Deputi V Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM dan jajaran staf KSP lainnya.

Turut hadir dalam audiensi Lisda Sundari, Ketua Lentera Anak, yang selama 10 bulan terakhir memfasilitasi dan mendampingi para Pembaharu Muda.

Ke-20 Pembaharu Muda merupakan alumni Pelatihan Pembaharu Muda yang diadakan di Bogor, Februari. Selepas pelatihan mereka kembali ke daerah masing-masing untuk mengadakan aksi bersama komunitasnya guna mendukung Presiden mengaksesi FCTC.

Yori Marlika, Pembaharu Muda kabupaten Mentawai, menjelaskan aksi yang dilakukan meliputi edukasi, sosialisasi, aksi kreatif yang melibatkan warga kota masing-masing, dan audiensi dengan pemerintah daerah. Selain itu, Pembaharu Muda juga mengadakan aksi bersama yang bersifat nasional yakni “Surat Untuk Presiden”.

“Dalam aksi bersama ini kami semua bergerak menggalang surat-surat dari seluruh masyarakat Indonesia untuk mendukung Presiden mengaksesi FCTC. Surat-surat ini kami kumpulkan dari semua kegiatan offline dan online di media sosial,” kata Yori.

Hingga Juli 2016, terkumpul 11.022 surat dukungan yang dikumpulkan dari 92 kota/kabupaten di Indonesia, dan sebagian dari surat tersebut telah diserahkan kepada Menko Puan Maharani, pada peringatan Hari Anak Nasional 23 Juli 2016 di Mataram.

Sementara, Nindy Nastiti, Pembaharu Muda kota Jember, menjelaskan, anak-anak muda Jember sangat peduli tentang persoalan dampak konsumsi tembakau, dan telah melakukan riset untuk meneliti persoalan petani tembakau di Jember.

“Teman-teman di Komunitas Peduli Udara Bersih (Kopdar) dan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Jember berinisiatif melakukan riset tentang nasib petani tembakau dan produk alternatif yang bisa dihasilkan dari tembakau. Karena fungsi tembakau tidak hanya sebagai bahan dasar pembuatan rokok, tetapi bisa dimanfaatkan dengan bioteknologi untuk memproduksi barang-barang non rokok  yang bernilai jual tinggi, seperti parfum dan kosmetik,” kata Nindy.

Pada kesempatan tersebut, Deputi V KSP mengaku sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan Pembaharu Muda. “Ini kegiatan yang luar biasa, karena diinisiasi anak-anak muda yang saling berjejaring untuk melakukan kegiatan positif. Aksi Pembaharu Muda akan memberikan dampak luar biasa dan menjadi pemicu bagi teman-teman di pemerintahan untuk mendukung upaya perlindungan anak dari zat adiktif, apalagi Presiden sangat peduli menyelamatkan anak-anak Indonesia dari narkoba. Jadi hal ini sangat terkait,” tegas Jaleswari.

Untuk itu Jaleswari akan mengundang Pembaharu Muda dalam program diskusi yang rutin dilakukan KSP dengan kaum muda. “Ide-ide segar dari Pembaharu Muda akan menjadi energi positif bagi kami. Kita tidak bisa menafikan kontribusi anak-anak muda untuk mempengaruhi kehidupan politik di Indonesia. Jadi kami di pemerintahan sebenarnya bermitra dan berjejaring dengan anak muda untuk menyelamatkan Indonesia,” ujar Jaleswari.