:
Oleh Tri Antoro, Selasa, 1 November 2016 | 10:50 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 142
Jakarta, InfoPublik - Dalam rangka memperingati Hari Kota Dunia, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menghimbau masyarakat untuk menjaga kelestarian budaya lokal di setiap kota.
"Kita harus jaga dan diarahkan agar suasana kota tetap berkarakter. Kota-kota harus punya identitas yang khas, sehingga tidak homogen didominasi ruko. Misalnya saja Kota Padang dengan bangunan khas Bagonjong, kota di Sumatera Utara dengan rumah adat Gorja, dan Yogyakarta dengan rumah adat Joglonya," ujar Basuki Hadimuljono di Jakarta, Senin (31/10).
Urbanisasi merupakan hal yang disinyalir mengancam budaya local karena setiap tahunnya mengalami peningkatan, sebagai pembanding di tahun 1976, jumlah penduduk di perkotaan di Indonesia mencapai angka 37,9 persen, meningkat menjadi 45,1 persen di tahun 1996, dan di tahun 2016 bertambah lagi menjadi 54,5 persen.
Peringatan Hari Kota Dunia, lanjut Basuki, dapat dijadikan momentum sebagai pendorong kepedulian masyarakat dunia terhadap urbanisasi secara global. Sehingga dapat terbangun kerja sama dan kemitraan berbagai negara dalam menangani tantangan urbanisasi dan berkontribusi terhadap pembangunan perkotaan berkelanjutan di seluruh dunia.
Basuki berharap dalam diskusi yang dilakukan para akademisi pada peringatan Hari Kota Dunia mampu merumuskan pembangunan kota yang inklusif. "Bisa kita share dan rumuskan dan sepakati apa yang akan menjadi dasar untuk membangun kota yang inklusif," pungkasnya.