Dua Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, Pembangunan Manusia Terus Meningkat

:


Oleh Amrln, Senin, 24 Oktober 2016 | 14:02 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 512


Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla telah berhasil meningkatkan percepatan pembangunan manusia.

"Kualitas manusia Indonesia meningkat. Kematian ibu, bayi dan balita bisa ditekan secara menyeluruh, prestasi ini sejalan dengan Nawa Cita Jokowi untuk mewujudkan percepatan pembangunan manusia," kata Puan di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (24/10).

Ia memaparkan, peningkatan pembangunan manusia tersebut berada pada lingkup kesehatan, pendidikan dan kehidupan layak rakyat.

Data Kemenko PMK menyebutkan bahwa pencapaian kesejahteraan berada pada angka 68,8 persen di tahun 2014 dan meningkat menjadi 69,5 persen pada tahun 2015.

Menurut Puan, pencapaian tersebut diharapkan terus meningkat, hingga mencapai target yang ditetapkan pemerintah yakni sebesar 76,3 persen.

"Kita tentunya berharap tahun 2019 target tersebut tercapai dengan terjadinya peningkatan setiap tahunnya," ujarnya.

Untuk indeks Gini, Puan menambahkan bahwa pemerintah mampu menurunkan satu angka. Pada tahun 2015, indeks gini berada pada angka 0,40 dan mengalami penurunan pada tahun 2016 menjadi 0,39 dari sasaran capai 0,36.

"Perlindungan sosial JKN juga mengalami perubahan pada tahun 2016 yakni berada pada capaian 94,2 juta penduduk atau 43 persen dari sasaran capai 40 persen pada tahun 2019," kata Puan.

Sedangkan untuk tingkat kemiskinan di Indonesia, selama dua tahun pemerintahan Jokowi-JK, angka kemiskinan mengalami penurunan yang signifikan meskipun belum menyentuh sasaran sebesar 9,0 persen.

Pada tahun 2015, angka kemiskinan sebesar 11,2 persen, tahun 2016 menurun menjadi 10,8 persen.

Angka Pengangguran Menurun

Di tempat yang sama, Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri mengungkapkan bahwa selama dua tahun pemerintahan Presiden Jokowi, angka pengangguran pada tahun 2016 merupakan yang terendah sejak masa reformasi.

"Untuk teman-teman ketahui bahwa ini adalah angka pengangguran terendah sejak Era Reformasi 1999. Jadi angka pengangguran tahun ini adalah yang terendah," kata Hanif.

Ia memaparkan, angka pengangguran 2015 sebesar 5,81 persen atau mencapai 7,45 juta orang. Sedangkan pada tahun 2016, angka pengangguran tercatat sebesar 5,5 persen atau mencapai 7,02 juta orang.

"Pemerintah gencar meningkatkan kualitas SDM karena angkatan kerja Indonesia masih banyak yang harus ditingkatkan kompetensinya," ujar Hanif.