Indonesia dan Jerman Kerja Sama Pengembangan Riset Pelatihan Vokasional

:


Oleh H. A. Azwar, Sabtu, 22 Oktober 2016 | 15:25 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Indonesia dan Jerman berencana bekerja sama dalam pengembangan riset dengan membentuk lembaga penelitian khusus pelatihan dan pendidikan teknik vokasional (Technical Vocational Education and Training).

Sebagai langkah awal, akan dibentuk streering committee lembaga penelitian vokasional yang terdiri pemangku kepentingan yaitu pemerintah, industri atau perusahaan dan akademisi.

Kerja sama ini difokuskan mengembangkan pola pelatihan kejuruan atau vokasional untuk melakukan percepatan dan masifikasi peningkatan tenaga kerja Indonesia, kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Muhammad Hanif Dhakiri seusai mengunjungi Bundesinstitut für Berufsbildung (BiBB) di Jerman pada Jumat (21/10).

BiBB (VET) merupakan lembaga riset yang di dalamnya terdiri dari unsur pemerintah, industri dan perguruan tinggi di Jerman. Lembaga ini bertugas untuk menganalisa kebutuhan tenaga kerja, sektornya, jumlahnya hingga detil keahliannya.

Hanif menjelaskan, kerja sama ini menindaklanjuti pertemuan Presiden RI Joko Widodo dengan Presiden Republik Federal Jerman Joachim Gauck dan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Kita tindaklanjuti kerja sama ketenagakerjaan tersebut dengan merintis dan menyelenggarakan penelitian-penelitian di bidang pelatihan vokasional manufaktur yang akan diterapkan di balai-balai latihan kerja, jelas Hanif dalam keterangan pers Biro Humas Kemnaker, Jumat (21/10).

Menurutnya, penelitian dan riset yang disepakati untuk dibicarakan antara lain riset pengembangan Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (KKNI); perbandingan Kualifikasi Kerja di berbagai negara dan Inovasi TVET di berbagai negara. Selain itu soal review dan evaluasi sistem pemagangan di Indonesia; peranan industri dan swasta dalam pelatihan kerja, inovasi dalam pengembangan karir dan kompetensi instruktur dan perkembangan serta teknologi terbaru dalam sarana dan prasarana pelatihan kejuruan.

Kita harapkan pemerintah Jerman membantu Indonesia yang semakin gencar menggenjot pelatihan vokasi dan peningkatan kompetensi tenaga kerja, ujar Hanif.

Hanif menambahkan, pemerintah percaya bahwa pelatihan kerja (vokasi) dapat menjadi terobosan untuk meningkatan relevansi produksi SDM dengan kebutuhan industri, sekaligus untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja di pasar global.

Keberhasilan pelatihan vokasi di Jerman menjadi salah satu rujukan Indonesia dalam mengembangkan pelatihan vokasi. Kita akan senang jika pemerintah dan industri di Jerman dapat mengirimkan sebanyak-banyaknya instruktur pelatihan vokasi di berbagai bidang yang menjadi prioritas Indonesia, seperti maritim, pariwisata, industri dan pertanian. Lebih cepat dikirim lebih baik, tukas Hanif.