Kemenpora Apresiasi Surat FIFA Terkait Kongres PSSI

:


Oleh Astra Desita, Sabtu, 15 Oktober 2016 | 20:57 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 578


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengapresiasi surat terkait kongres PSSI yang dikirimkan FIFA pada Sabtu (15/10) . Surat FIFA bernomor SG/1ni tersebut ditandatangai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Fatma Samoura dan dengan tegas menyebut tak boleh lagi ada penundaan kongres.

"I‎ni adalah surat jawaban FIFA yang tercepat yang pernah diterima oleh Kemenpora dibandingkan sebelumnya, dan dengan konten yang sangat kooperatif dan kondusif bagi Kemenpora," tutur Deputi IV Gatot S Dewa Broto, di Jakarta, Sabtu (15/10), yang namanya disebut dalam surat tersebut.

Sebelum surat itu masuk ke email Deputi IV, Kemenpora sempat bertanya perihal kondisi persepakbolaan Indonesia yang akan berkongres. Gatot juga menjelaskan hasil pertemuan dengan PSSI, sekaligus mempertanyakan apakah hasil pertemuan itu sudah di-share‎ oleh PSSI ke FIFA.

Kemenpora tutur Gatot, mendukung sepenuhnya langkah-langkah yang telah dan akan diambil oleh FIFA meskipun akhirnya kongres berubah tanggal ke 10 November.

Kemenpora juga mendapatkan jawaban, bahwa tindakan pemerintah yang meminta untuk tak berkongres di Makassar, bukanlah bentuk intervensi.

"Sejak menerbitkan rekomendasi Kongres PSSI yang menunjuk Yogyakarta untuk kongres, Kemenpora merasa yakin itu bukan bentuk intervensi pemerintah. Itu hanya sebagai tanggung-jawab pemerintah agar PSSI bersama-sama pemerintah menata kembali PSSI dari kota dimana PSSI pernah lahir," tegas Gatot.

Keyakinan ini terbukti pada saat surat FIFA yang baru diterima Kemenpora, karena FIFA tidak menegur pemerintah.

Gatot menjelaskan, pemunduran Kongres untuk tiga pekan ke depan, juga menjelaskan bahwa tak perlu waktu sampai delapan pekan untuk melakukan persiapan Kongres. Sebelumnya, PSSI sempat beralasan, bahwa ada proses yang dibutuhkan sampai delapan pekan, apabila venue kongres baru atau dipindah ‎dari rencana awal.

"Harus diingat bahwa tanggal 10 November 2016 merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia: Hari Pahlawan. Sehingga tidak perlu diundur delapan minggu berikutnya sebagaimana disebutkan oleh PSSI dalam Statuta  PSSI," pungkas Gatot.