BPPT Berikan Layanan Teknologi Untuk Tingkatkan Daya Saing Industri

:


Oleh G. Suranto, Jumat, 14 Oktober 2016 | 11:14 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 639


Jakarta, InfoPublik – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai institusi riset dan pengembangan teknologi diberikan amanat untuk melakukan inovasi dan memberikan layanan teknologi untuk mewujudkan daya saing industri dan kemandirian bangsa.

“Melalui inovasi teknologi akan mendukung proses produksi yang akan menjadi lebih baik, dan yang pada akhirnya produk yang dihasilkan dapat meningkatkan daya saing, dan memberikan nilai tambah yang tinggi,” kata Rudi Nugroho, Direktur Pusat Teknologi Lingkungan pada acara workshop produksi bersih dan peningkatan efisiensi energi untuk industri di Indonesia di Kantor BPPT, Kamis (13/10).

Untuk itu, kata dia, BPPT membuka diri untuk terciptanya kemitraan yang harmonis antara pemangku kepentingan, dan industri dalam rangka pemanfaatan hasil perekayasaan teknologi, serta memberikan akses ke industri untuk memanfaatkan iptek dari BPPT atau lembaga iptek lainnya baik dari dalam maupun luar negeri.

Menurutnya, BPPT juga melakukan audit teknologi, diantaranya untuk memberikan perbaikan jika ada peralatan yang rusak atau penambahan peralatan, serta  penggantian bila diperlukan, sehingga akan meningkatkan daya saing industri.

Dalam hal ini, BPPT telah melakukan audit teknologi kepada empat industri besi baja sebagai mitra yaitu PT Krakatau Wajatama, PT Bhirawa Steel, PT Ispat Bukit Baja dan PT Hanil Jaya Steel yang membutuhkan kajian efisiensi energi lebih detil.

Disebutkan, detailed assesment telah dilakukan pada tahun 2016 dimana kegiatan diawali dengan pelaksanaan Training of Triners (ToT) bagi industri besi baja dan stakholders lainnya.

ToT dilakukan untuk memberikan pemahaman rinci bagi stakholders tentang pentingnya penurunan penggunaan energi yang akan berdampak pada penurunan biaya produksi dan akhirnya pada peningkatan daya saing industri.

“Kegiatan detail assesment sudah memasukkan kajian kelayakan secara teknis, ekonomi, dan lingkungan yang setara dengan kajian Investement Grade Audit,” paparnya.

Ia menambahkan, kajian tersebut menghasilkan identifiksi efisiensi energi di beberapa komponen peralatan maupun proses antara lain seperti kompresor, pompa, kelistrikan ataupun reheating furnace. Selanjutnya dari hasil kajian tersebut diindentifikasi adanya peluang-peluang penghematan energi yang dilakukan oleh industri, sehingga akan ada penurunan biaya produksi yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan daya saing industri.