BPPT Sosialisasikan Hasil Kegiatan Efisiensi Energi Pada Dunia Industri

:


Oleh G. Suranto, Kamis, 13 Oktober 2016 | 14:09 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Jakarta, InfoPublik - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan sosialisasi hasil kegiatan efisiensi energi kepada dunia industri, terutama kepada industri besi baja dengan menggelar workhop produksi bersih dan peningkatan efisiensi energi untuk industri di Indonesia.

“Tujuan workshop ini adalah bagaimana kita bisa menerapkan efisiensi energi di industri, khususnya industri besi dan baja, karena industri ini lahap terhadap energi,” kata Direktur Pusat Teknologi Lingkungan, BPPT, Rudi Nugroho  di sela-sela workshop produksi bersih dan peningkatan efisiensi energi untuk industri di Indonesia di kantor BPPT, Kamis (13/10).

Menurutnya, dengan efisiensi energi, maka akan menurunkan biaya operasional, sehingga akan meningkatkan daya saing. Disamping itu, juga akan mengurangi emisi gas rumah kaca di lingkungan.

“Kami berharap, apabila efisiensi energi nanti terealisasi, terutama kepada empat industri besi baja di Indonesia yakni PT Krakatau Wajatama, PT Bhirawa Steel, PT Ispat Bukit Baja, dan PT Hanil Jaya Steel, maka kedepan industri-industri lainnya diharapkan juga akan melaksanakan, sehingga produk-produk kita akan meningkat,” paparnya.

Disebutkan, efisiensi energi ini baru proses di industri. Nanti akan disampaikan oleh industri yang bersangkutan berapa hemat setelah menerapkan efisiensi energi, dan nanti akan ada perhitungannya. “Tentu akan meningkat secara drastis setelah menerapkan efisiensi energi, sehingga akan banyak yang terhemat,” ujarnya.

Ia menambahkan, kajian yang menghasilkan idenfifikasi efisiensi energi pada beberapa peralatan maupun proses, seperti reheating furnace, kompresor, pompa, lampu, sistem sirkulasi air, serta sistem kelistrikan.

Dari kajian tersebut, selanjutnya diidentifikasi peluang-peluang penghematan energi yang dapat dilakukan industri sebagai rekomendasi aksi yang sebaiknya dilakukan untuk efisiensi energi, penurunan biaya produksi, dan pada akhirnya berdampak pada peningkatan daya saing industri.

Namun yang perlu diperhatikan juga, adalah bahwa penerapan rekomendasi di industri akan membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Untuk itu pada workshop ini juga disampaikan skema-skema pendanaan yang dapat membantu industri untuk melakukan efisiensi energi.

Direktorat Konservasi Energi, Kementerian ESDM, Lembaga Pendanaan Synergy Efficiency Solutions (sebagai Energy Service Company-ESCO) dan TERI masing-masing menyampaikan Kebijakan Pendanaan dan skema pendanaan ESCO untuk efisiensi energi.

Ia berharap, dari workshop tersebut terjadi pertukaran informasi antar pemangku kepentingan. Selain itu, kalangan industri dapat melakukan efisiensi energi dengan menggunakan teknologi yang tepat dan efisien, sehingga daya saing industri terus meningkat.