:
Oleh Irvina Falah, Rabu, 12 Oktober 2016 | 19:58 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 341
Nusa Dua, InfoPublik - Perhelatan Forum Budaya Dunia 2016 (World Culture Forum 2016) yang berlangsung hingga 14 Oktober 2016 nanti akan menghasilkan Rencana Kerja Nusa Dua (Nusa Dua Platform).
Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan, “Platform ini mengacu kepada Bali Promise. Perintahnya di dalam Bali Promise adalah menyelenggarakan Forum Kebudayaan yang kedua. Forum kedua ini untuk membicarakan kelanjutan dari ide besar yang sudah dibicarakan di (WCF) 2013.”
Dilansir dari situs https://worldcultureforum-bali.org dokumen yang diharapkan akan menghasilkan pernyataan bersama yang isinya mengakui peran keberagaman budaya sebagai prasyarat pembangunan dan perencanaan sosial ekonomi. Dokumen ini agar mengidentifikasi langkah penting untuk memberikan keberagaman budaya suatu kerangka kerja hukum-politik sebagai penggerak pembangunan berkelanjutan.
Sebelumnya WCF 2013 menghasilkan dokumen Bali Promise yang mendeklarasikan pentingnya mengintegrasikan pertimbangan budaya dalam agenda pembangunan. Sedangkan WCF 2016 akan menindaklanjuti pandangan yang lebih jauh dan komprehensif tentang paradigma budaya di semua aspek pembangunan berkelanjutan serta cara yang layak untuk mengimplementasikannya pada kerangka kerja lembaga.
Berbagai elemen budaya termasuk pemuda turut bagian dalam acara ini di International Youth Forum. Selain itu peserta juga berkunjung langsung ke Situs Warisan Dunia Subak dan Rumah Topeng Setia Darma untuk memahami ritme pembangunan di Bali yang mengutamakan nilai-nilai kebudayaan.