Penyaluran KIP Tahun Ini Masih Pakai Data Lama

:


Oleh Astra Desita, Selasa, 4 Oktober 2016 | 07:12 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 268


Jakarta, InfoPublik - Pemerhati pendidikan Indra Charismiadji mengatakan  penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP) masih pakai data lama sehingga sulit untuk tuntas tahun ini.

"Data yang digunakan yakni Data Pokok Pendidikan (Dapodik) masih menggunakan data lama. Jadi belum menggunakan data baru," tutur Indra di Jakarta, Senin (3/10).

Padahal KIP tersebut kata dia, bertujuan untuk meningkatkan angka partispasi murni dari anak-anak yang tadinya belum sekolah mau ke sekolah, karena ada biaya tambahan dari pemerintah untuk menunjang aktivitasnya. Sementara, data yang ada di Dapodik hanya data anak yang sudah sekolah. "Data anak-anak yang belum sekolah tersebut ada di Kementerian Sosial," tuturnya.

Masalahnya, lanjut Indra, sinergi antarkementerian tersebut amat lemah. Untuk itu, dia meminta kepada Kemdikbud untuk menyampaikan kondisi yang sesungguhnya mengenai distribusi KIP itu.

Penyaluran KIP belum tuntas meskipun batas waktu penyaluran berakhir di akhir September. Jumlah kartu yang baru tersalurkan baru 95,2 persen atau 17,06 juta kartu.

Terdapat sekitar 765.193 kartu atau 4,3 persen kartu yang masih dalam pengiriman. Selain itu, terdapat 94.164 atau 0,5 persen kartu yang dikembalikan oleh penerima.

Sementara itu, sebanyak 10.793.830 siswa/peserta didik telah mendaftarkan kartunya ke sekolah/lembaga pendidikan dan datanya sudah masuk Dapodik.

Mereka merupakan siswa penerima KIP/KKS atau yang berasal dari keluarga penerima Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dan Program Keluarga Harapan (PKH).