Kemenristekdikti Susun RIRN Untuk Refomasi Regulasi Riset

:


Oleh G. Suranto, Minggu, 2 Oktober 2016 | 14:29 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 519


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, tahun ini telah menyusun Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) untuk mendorong kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan nasional.

Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Muhammad Dimiyati mengatakan, RIRN tersebut akan memandu seluruh program dan aktivitas riset di dalam negeri agar membawa peran yang signifikan dan terukur dalam pembangunan nasional hingga tahun 2045.

“Bila menggunakan indikator Multi Factor Productivity (MFP) yang mengukur seberapa dominan iptek mewarnai pembangunan nasional, Indonesia saat ini masih berada di angka 16,7 persen yang menunjukkan, bahwa masih banyak aspek pembangunan yang belum mendapatkan nilai tambah teknologi,” kata Dimiyati di hadapan ratusan mahasiswa Indonesia pada acara puncak Tokyo Tech Indonesian Commitment Award (TICA) 2016 yang digelar di kampus Ookayama, Tokyo Intitute of Technology (Tokodai), yang diteruskan oleh Kabag Komunikasi Publik, Kemenristekdikti, Munawir Sadzali Razak, Sabtu (1/10).

Menurutnya, apabila RIRN diimplementasikan, maka pada tahun 2045, MFP Indonesia diprediksi bisa mencapai angka 70 persen.

Disebutkan, pemerintah saat ini sedang berupaya keras menciptakan iklim riset yang kondusif. Berbagai upaya dilakukan seperti memudahkan laporan pertanggungjawaban penelitian yang berbasis output melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 106 tahun 2016, dan upaya revisi Perpres Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang Jasa yang memungkinkan penelitian dilakukan secara Multi Years, serta mendorong penyelesaian UU Paten.

“Kesemua upaya tersebut merupakan bagian dari reformasi regulasi untuk menciptakan kondusivitas riset di dalam negeri,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya mengapresiasi mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam PPI Tokodai yang selama enam tahun konsisten menyelenggarakan kegiatan ilmiah.  TICA 2016 ini mengangkat tema “Sustainable Development in Indonesia”.

TICA  adalah kompetisi paper yang rutin diadakan setiap tahun untuk meningkatkan minat riset pada mahasiswa S1 tingkat akhir atau yang baru saja lulus.