Cegah Penularan Penyakit Kaki Gajah Sekarang Juga

:


Oleh Juliyah, Sabtu, 1 Oktober 2016 | 20:31 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 405


Jakarta, InfoPublik - Penyakit kaki gajah atau filariasis masih mengancam kesehatan masyarakat di Indonesia, penyakit menular menahun yang disebabkan cacing filarial yang merusak sistem limfatik ini menimbulkan pembengkakan pada tangan, kaki, payudara dan skortum, yang juga dapat menimbulkan kecacatan.

Memasuki bulan eliminasi kaki gajah yang jatuh di Oktober ini. Kementerian Kesehatan mengajak masyarakat untuk mencegah penularannya, diantaranya dengan minum obat pencegah penyakit kaki gajah. Hal tersebut mengemuka dalam temu media di Kemenkes Jakarta, Jumat (30/9).

Data menyebutkan, lebih dari 100 juta penduduk Indonesia berisiko tertular penyakit tersebut, dengan potensi kerugian ekonomi mencapai Rp 13 Triliun jika  program pemberian obat massal (PPOM) filariasis tidak dilaksanakan.

PPOM merupakan pemberian obat pencegahan massal filariasis yang dilakukan setahun sekali selama lima tahun berturut-turut untuk memutus mata rantai penularan yang terjamin keamanannya, meski dapat  muncul reaksi hasil pengobatan berupa sakit kepala, demam, mual, muntah dan mengantuk namun hal itu jarang terjadi dan hanya berlangsung selama tiga hari dan dapat sembuh tanpa diobati. 

Kemenkes menyebutkan, penyakit ini sangat mudah dicegah dengan meminum obat filariasis yang dapat diperoleh gratis di puskesmas, sehingga tidak sampai tertular karena sulit diobati jika sudah terjadi pembengkakan menahun dan dapat menimbulkan kecacatan.

Dijelaskan, filariasis atau penyakit kaki gajah bersifat menahun yang disebabkan Cacing Filaria dan ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini jika sudah kronis dan membesar  tidak bisa kembali seperti semula, sehingga yang dapat dilakukan dengan pencegahan dini.

"Untuk itu dilakukan pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis setahun sekali selama lima tahun berturut-turut, selain itu penting pengendalian pemberantasan berkembangnya nyamuk, untuk pencegahan penyakit filariasis," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, M Subuh.

Kesadaran masyarakat yang minim terhadap pencegahan penyakit kaki gajah menjadi kendala sehingga kasusnya masih banyak ditemukan. Disebutkan, Kasus penyakit ini masih ada di sekitar 239 kabupaten/kota di Indonesia, selain itu sebanyak 13.032 orang menderita penyakit tersebut dan patut diwaspadai karena dapat menular lewat gigitan nyamuk.

Sementara saat ini sebanyak 189 kabupaten kota tengah melaksanakan gerakan minum obat pencegahan filariasis. "Keberhasilan eliminasi kaki gajah akan tercapai jika didukung oleh semua pihak dan lintas sektor serta seluruh lapisan masyarakat," ungkapnya.