BPJS Kesehatan Gelar Pertemuan Nasional Manajemen RS

:


Oleh Juliyah, Rabu, 28 September 2016 | 21:03 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 664


Jakarta, InfoPublik - BPJS Kesehatan terus mendorong pemantapan pelayanan melalui kemitraan profesional dengan rumah sakit, terkait hal tersebut digelar pertemuan nasional manajemen rumah sakit yang dikuti RS pemerintah dan swasta, asosiasi profesional seperti IDI dan PERSI juga Kementerian Kesehatan.

Hal ini sebagai upaya meningkatkan hubungan kemitraan dan komunikasi antara BPJS Kesehatan dan stakeholder termasuk fasilitas kesehatan (rumah sakit), asosiasi fasilitas kesehatan dan regulator dalam menyukseskan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

"Tujuan kegiatan ini untuk mengoptimalkan hubungan kemitraan dan kepercayaan antara BPJS Kesehatan dan stakeholder terkait untuk mendorong pencapaian peningkatan kerja sama faskes dan indeks kualitas layanan faskes, menjadi sarana diskusi, berbagi pengalaman dan mencari solusi terkait pelaksanaan JKN-KIS serta mendapatkan berbagai masukan positif tentang pelaksanaan JKN-KIS yang dapat dijadikan rekomendasi untuk diusulkan kepada regulator," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris di sela-sela acara di hotel Borobudur Jakarta, Rabu (28/9).

Menurutnya, di tahun ke-3 implementasi program JKN-KIS, salah satu fokus BPJS Kesehatan adalah pemantapan pelayanan. Hal ini diimplementasikan dengan memperkuat sistem pelayanan online untuk peserta Pekerja Penerima Upah (PPU), implementasi Coordination of Benefit (CoB), perluasan dan peningkatan kualitas fasilitas kesehatan.

"Melalui pertemuan ini, diharapkan manajemen rumah sakit juga dapat mewujudkan pemantapan layanan bagi peserta JKN-KIS, melalui kemitraan yang setara dan profesional," ujarnya.

Acara pertemuan manajemen rumah sakit ini akan diisi oleh sejumlah rapat dan diskusi dari berbagai elemen narasumber antara lain diskusi tentang strategi pemantapan layanan bagi peserta JKN-KIS oleh BPJS Kesehatan, dukungan regulasi untuk pemantapan layanan dalam program JKN-KIS, best practice sharing mengenai pengelolaan mutu serta manajemen informasi di rumah sakit, best practice sharing mengenai pengelolaan dana JKN secara efektif dan efisien oleh rumah sakit daerah untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan serta diskusi rencana implementasi hasil peninjauan tarif INA-CBG's untuk mendukung peningkatan mutu pelayanan kesehatan.

Dalam kegiatan tersebut, BPJS Kesehatan juga memberikan penghargaan kepada 12 rumah sakit paling berkomitmen yang dinilai berdasarkan dari hasil penilaian peserta JKN-KIS melalui instrumen walk through audit (WTA) periode Mei sampai Juli 2016.

Penghargaan ini diberikan sebagai upaya meningkatkan peran dan fungsi fasilitas kesehatan tingkat lanjutan khususnya Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan kepada peserta JKN-KIS.

"Keberhasilan program JKN-KIS tidak bisa lepas dari dukungan fasilitas kesehatan tingkat lanjutan selaku mitra BPJS Kesehatan. Karena itu, perlu terus ditingkatkan peran dan fungsinya dalam memberikan pelayanan dalam rangka kendali mutu sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam pelaksanaan JKN," katanya.

Adapun 12 rumah sakit yang memperoleh penghargaan di antaranya RS Royal Prima (Medan), RSUP Dr Kariadi (Semarang), RSU William Booth (Surabaya), RS Islam Arafah (Jambi), RS Siti Khadijah (Palembang), RS Sari Asih Karawaci (Tangerang), RSUD Majalaya (Soreang), RSUD Muara Teweh (Barito Utara), RS Tingkat II Pelamonia Kesdam VII (Makassar), RSUD Undata (Palu), RSUD Kota Mataram (Mataram), RSU Mardo Waluyo (Metro).