:
Oleh H. A. Azwar, Rabu, 28 September 2016 | 16:01 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 897
Jakarta, InfoPublik - Adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani, telah menyebabkan erupsi dengan mengeluarkan abu vulkanik setinggi 2.000 meter dari puncak Gunung Barujari pada Selasa (27/9) pukul 14.45 WITA.
Berdasarkan hasil analisis data visual dan instrumental serta mempertimbangkan potensi ancaman bahayanya, maka PVMBG menaikkan status Gunung Rinjani dari Normal Aktif (level I) menjadi Waspada (level II) terhitung mulai Selasa (27/9) pukul 15.00 WITA. Selanjutnya pemantauan secara intensif terus dilakukan guna mengevaluasi tingkat aktivitas Rinjani.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, PVMBG meminta masyarakat di sekitar Gunung Rinjani dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan beraktivitas di dalam Kaldera Gunung Rinjani dan di dalam radius 3 km dari kawah Gunung Barujari yang berada di dalam Kaldera Gunung Rinjani.
Saat erupsi, diperkirakan terdapat 389 pengunjung yang masih berada di Gunung Rinjani, kata Sutopo, melalui keterangannya pada Rabu (28/9).
Berdasarkan informasi sementara dari Seksi Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) sejak 25-27 September 2016 terdapat 389 orang wisatawan yaitu 333 orang wisatawan mancanegara dan 56 orang wisatawan lokal yang dilaporkan melalui pintu masuk Sembalun.
Adapun rinciannya yakni jumlah pengunjung pada 25 September 2016, dari mancanegara sebanyak 86 orang, dan dalam negeri sebanyak 30 orang.
Pada 26 September 2016, jumlah pengunjung dari Mancanegara sejumlah 136 orang, dan dari dalam negeri sejumlah delapan orang. Pada 27 September 2016, jumlah pengunjung mancanegara sejumlah 112 orang, dan dari dalam negeri sejumlah delapan orang.
Menurutnya, saat ini BPBD Provinsi NTB bersama BPBD Lombok Timur, TNGR, Kepolisian, Pos Pengamatan Gunung Rinjani, dan relawan masih melakukan koordinasi untuk mengetahui kondisi pengunjung yang masih berada di gunung. “Dengan adanya rekomendasi di dalam radius 3 km harus dikosongkan maka semua wisatawan/pengunjung harus keluar,” ujarnya.
Setiap harinya ratusan orang bahkan bisa ribuan berada di Gunung Rinjani. Pada 25 Oktober 2015 lalu saat Gunung Rinjani ditetapkan status Waspada, petugas mengevakuasi paksa 1.113 orang wisatawan keluar dari zona berbahaya.
Pasca letusan, kondisi Bandara Internasional Lombok tetap normal. Abu vulkanik tipis menyebar ke banyak tempat karena angin cukup kencang. Aktivitas masyarakat tetap normal, tukas Sutopo.