Tragedi Garut, JFI Serukan Pentingnya Sinergi Kemanusiaan

:


Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 28 September 2016 | 15:56 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 393


Jakarta, InfoPublik - Tragedi kemanusiaan berupa bencana alam yang menimpa masyarakat Garut - Jawa Barat menjadi keprihatian semua masyarakat di penjuru negeri ini. Terlebih bencana ini telah menewaskan 30 orang lebih.

Bencana garut juga menyebabkan hancurnya rumah penduduk dan rusaknya fasilitas pelayanan umum sehingga aktifitas ekonomi masyarakat menjadi lumpuh. 

Terkait tragedi ini, Jurnalis Filantropy Indonesia (JFI) yang berkolaborasi dengan elemen-elemen kemanusiaan di Garut, mengajak kepada seluruh anak bangsa di negeri ini untuk membangun sinergi dalam agenda kemanusiaan bersama masyarakat Garut.

Sekretaris Jenderal JFI Irawan Djoko Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/9) mengatakan, terjadinya tragedi kemanusiaan yang ada di Garut tidak lepas dari rusaknya alam karena tidak ada keseimbangan dalam melestarikan lingkungan selama ini, serta eksploitasi alam yang tak terkendali. 

Menurut kajian JFI, Indonesia merupakan daerah rawan bencana alam baik gunung berapi, kebakaran hutan, tanah longsor, banjir dan abrasi. Melihat besarnya bencana tersebut yang sulit diprediksikan kapan terjadinya, maka perlu sebuah grand strategi pembangunan tanggap kebencanaan yang melibatkan para stakeholder sehingga masyarakat mampu cepat bersikap jika ada bencana alam.

Irawan juga mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh tim SAR, TNI, Polri dan lembaga lembaga filantropy yang dengan cepat membantu bencana kemanusiaan di Garut. Namun demikian, terasa masih minim karena kurangnya dukungan alat - alat berat yang bisa digunakan untuk membantu pencarian korban.

"Untuk itu kami mendesak kepada pemerintah pusat untuk lebih banyak mengirimkan peralatan alat berat dan sekaligus untuk membantu rehabilitasi di Garut," terangnya.

Guna terus mensinergikan program kemanusiaan di Garut, JFI akan terus melakukan monitoring perkembangan tragedi kemanusiaan dan berharap Garut bisa pulih dan masyarakat bisa beraktifitas lagi.