:
Oleh G. Suranto, Senin, 26 September 2016 | 07:45 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 916
Jakarta, InfoPublik - Pemasangan papan reklame di jembatan penyeberangan orang (JPO) Pasar Minggu, dinilai tidak sesuai spesifikasi, sehingga menjadi salah satu pemicu robohnya railing atau tiang sandaran jembatan tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, kontruksi JPO terdiri dari tiga bagian. Pertama adalah gelagar beton pondasi, lalu railing atau tiang sandaran jembatan, dan kanopi atau penutup jembatan.
“Jadi pasang papan reklame itu harusnya di gelagar. Di sana dipasang di railing yang kekuatannya beda dengan gelagar,” ujar Andri Yansyah, Minggu (25/9).
Selain itu, kata dia, pemasangan papan seharusnya 30 cm sampai satu meter dari gelagar. Tinggi maksimalnya adalah satu meter, sehingga sirkulasi udara masih bisa berjalan bebas.
“Di lapangan yang terjadi, tinggi reklame sampai tiga meter, makanya railing tidak kuat menahan beban angin hingga roboh dengan kenopinya,” paparnya.
Menurutnya, pihaknya sudah mendapat intruksi dari gubernur untuk mengecek seluruh papan reklame di JPO. Nantinya akan dilakukan koordinsi dengan seluruh pihak terutama mengecek reklame yang izinnya beum diperpanjang.
“Ternyata, infonya reklame JPO Pasar Minggu belum perpanjang pajak sejak 2010 lalu. Akan ada tindak lanjut karena ini sudah ada korban,” tandasnya.