BPPT Kembangkan Teknologi SIKBES-Ikan

:


Oleh G. Suranto, Jumat, 23 September 2016 | 07:58 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Jakarta, InfoPublik - Pusat Teknologi Pengembangan Sumberdaya Wilayah (PTPSW), BPPT mengembangkan model prediksi lokasi potensi keberadaan ikan, beserta perhitungan nilai ekonominya menggunakan pendekatan integrasi antara mode sistem pakar, penginderaan jauh, dan sistem informasi geografis.

“Model yang dikembangkan ini dinamakan perangkat lunak SIKBES-Ikan atau Sistem Penjejak Ikan Nan Cerdas. Aplikasi SIKBES-Ikan ini dapat memberikan manfaat besar bagi para nelayan yang bergerak dalam produksi penangkapan ikan,” kata Direktur Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Wilayah, BPPT Yudi Anantasena pada acara konferensi pers peluncuran dan diseminasi produk inovasi teknologi SIKbes-Ikan di Jakarta, Kamis (22/9).

Menurutnya, teknologi tersebut dapat memberikan manfaat secara luas dalam proses pengelolaan sumberdaya perikanan di perairan nusantara, khususnya dalam pemetaan daerah-daerah potensial ikan-ikan pelagis ekonomis penting, sehingga pada akhirnya dapat dijadikan sebagai landasan kebijakan dalam menyusun suatu program pengelolaan sumberdaya perikanan laut skala nasional.

Disamping itu, teknologi ini bisa diaplikasikan dalam berbagai sektor selain sumberdaya kelautan dan perikanan, seperti pengelolaan tata ruang, penentuan jalur transportasi laut, pariwisata, dan penentuan zona illegal fishing.

Sementara itu, Muhamad Sadly, Peneliti Ahli Utama Bidang Aplikasi Penginderaan Jauh, BPPT menambahkan, aplikasi SIKBES-Ikan tersebut memiliki keunggulan yaitu mampu memberikan solusi teknologi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan pada metode konvensional.

Kemudian, keunikan sistem SIKBES-Ikan ditunjukkan dengan ciri-ciri sebagai sistem pendukung keputusan secara cerdas (intelligent decisition suport system), fungsi obyektif meminimumkan biaya, serta mempunyai konsep maju, menguntungkan, sejahtera dan lestari.

Sitem ini juga membantu pengguna (kementerian/lembaga) di dalam menyusun perencanaan strategis dibidang kelautan dan perikanan, dapat memberikan data dan informasi fishing ground yang cepat, akurat, dan relatif mudah untuk diakses berbasis spasial dan temporal.

Ia menambahkan, BPPT bekerjasama dengan Direktorat Tata Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah mengimplementasikan sistem SIKBES-Ikan ini di beberapa perairan di wilayah Indonesia. Sebagai contoh implementasi SIKBES-Ikan di Perairan Banggai, dan sekitarnya Provinsi Sulawesi Tengah.

Dari hasil implementasi diperoleh sebaran fisfing ground (FG) bulanan dari tahun 2007-2014 (7 tahun), dan dapat diprediksi waktu fluktuasi densitas FG bulanan (pada bulan Juli dan Agustus memiliki densitas kelimpahan FG terbesar). Dari hasil perbandingan antara hasil observasi dengan hasil pengukuran berbasis citra satelit, diperoleh akurasi di atas 93 persen.

Sistem SIKBES-Ikan juga dirancang berbasis online, dapat diakses pada aplikasi online SIKBES-Ikan: http://tisda.bppt.go.id/sikbes.